Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejumlah Daerah di Jabar Naik Jadi Level 3 PPKM, Ini Kata Ridwan Kamil

Kompas.com - 08/10/2021, 16:20 WIB
Dendi Ramdhani,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Jumlah daerah di Jawa Barat yang menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 bertambah.

Hal itu tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 47 Tahun 2021 tentang PPKM Level, 4, Level 3, Level 2, dan Level 1 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.

Berdasarkan Inmendagri, daerah di Jabar yang melaksanakan PPKM level 3 yakni, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Indramayu.

Baca juga: Jabar Jadi Provinsi Potensial untuk Dunia Pasar Modal, Ridwan Kamil: Minat Investasi Masyarakat Tinggi

Kemudian, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang.

Berikutnya, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut, Kota Tasikmalaya, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Sukabumi, Kota Bogor, Kota Bekasi dan Kota Bandung.

Sementara itu, daerah yang yang melaksanakan PPKM level 2 yakni, Kabupaten Pangandaran, Kota Cirebon, dan Kota Banjar.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jabar, Jateng, Banten, Sumsel, Babel, dan Lampung 7 Oktober 2021

Selama dua pekan sebelumnya, ada 10 daerah di Jabar yang melaksanakan PPKM level 2, dan 17 daerah yang melaksanakan PPKM level 3.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bertambahnya jumlah daerah yang menerapkan PPKM level 3 disebabkan pemerintah pusat menambah indeks baru, yakni tingkat vaksinasi.

"Sebenarnya Jabar semuanya sudah PPKM level 2, tapi pemerintah pusat menambahkan indeks baru, tingkat vaksinasi. Nah ini terjadi di semua provinsi, tidak hanya di Jabar saja yang level 2 tiba-tiba naik level 3. Bukan karena ada kasus banyak lagi, bukan," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Gagal Capai Target, Penyebab Kabupaten Cianjur Naik Jadi Level 3 PPKM

Emil menjelaskan, saat ini dari total 37 juta jiwa sasaran vaksin, baru 26 juta orang yang sudah divaksin.

Adapun kecepatan vaksinasi harian di Jabar mencapai 300.000 dosis per hari.

"Jadi belum sampai ke titik yang diharapkan, masih berproses. Tolong media sampaikan agar tidak panik. Bukan naik kasus, tapi karena ada indeks baru yang vaksinnya bagus itu sudah diapresiasi ke PPKM level 2-1," kata Emil.

Emil juga tak menampik bahwa ada kesulitan dalam mengajak warga untuk mau divaksin.

Ia menduga, warga yang tidak mau divaksin karena melihat kecenderungan kasus Covid-19 mulai menurun.

"Mungkin ada euforia kasus turun, padahal syarat vaksin ini akan dijadikan pemerintah pusat untuk masuk ke dalam sarana publik. Kalau yang tidak mau divaksin, ya hidupnya akan repot," kata Emil.

Baca juga: Profil Ridwan Kamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com