Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter yang Terlibat Dugaan Pelat Palsu Konsul Rusia Digugat Rp 15 Miliar

Kompas.com - 07/10/2021, 12:42 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Dokter Fauzi Nasution digugat sebesar Rp 15 miliar oleh Sahat Sitompul.

Perkara ini bermula saat Fauzi yang mengaku sebagai perwakilan Konsul Rusia di Medan, mengadukan Sitompul ke Polda Sumatera Utara, karena diduga mengusai aset Pemerintah Rusia di Medan.

Namun, menurut pihak Sitompul, Pemerintah Rusia sudah mencabut status Fauzi dari jabatan perwakilan negara itu di Medan.

Adapun sidang perdata ini sedianya digelar pada Rabu (6/10/2021).

Baca juga: Ingin Perjalanannya Lancar, Dokter Ini Nekat Gunakan Pelat Konsulat Rusia Palsu

Namun, karena pihak Dubes Rusia sebagai tergugat II tidak hadir, sidang ditunda.

Hanya kuasa hukum Sahat Sitompul dan Fauzi yang hadir pada persidangan itu.

Sidang gugatan itu berlangsung di Ruang Cakra III, Pengadilan Negeri Medan, dan dipimpin oleh hakim Saidin Bagariang.

Arfan, selaku kuasa hukum Sahat Sitompul, melalui keterangan tertulisnya mengatakan bahwa gugatan ini mereka ajukan agar pengadilan membatalkan segala laporan yang disampaikan tergugat I, yakni Fauzi Nasution.

Selain itu, mereka meminta agar pihak tergugat memberi biaya ganti rugi materil sebesar Rp 15 miliar.

"Jadi, klien kami dilaporkan ke Polda Sumut oleh dokter Fauzi atas nama Pemerintah Rusia terkait kepemilikan aset Rusia di Medan. Selama ini, dia (Fauzi) mengatasnamakan Pemerintah Rusia. Tapi ternyata itu sudah dicabut. Dicabut oleh Pemerintah Rusia yang menyatakan dia selama ini mengaku Konsul," kata Arfan melalui keterangan tertulis yang diterima, Kamis (7/10/2021).

Baca juga: Dokter di Medan Pakai Pelat Konsulat Rusia Palsu, Polisi Amankan 4 Mobil dan Cari Motifnya

Sebagai informasi, nama Fauzi sempat membuat heboh di Medan, karena kasus pelat kendaraan Konsul Rusia yang diduga palsu.

Fauzi berkendara di Medan menggunakan plat CC yang diduga palsu.

Sampai saat ini, kasus dugaan pelat palsu itu masih ditangani oleh Polrestabes Medan.

Arfan mengatakan, awal mula gugatan ini juga karena munculnya kasus dugaan pelat palsu yang sedang ditangani Polrestabes Medan.

Saat itu, pihak Sitompul baru tahu bahwa Fauzi bukan lagi Konsul Pemerintah Rusia di Medan, dari peryataan Polrestabes Medan.

"Dia menggugat kita, tapi ternyata Polrestabes mengatakan dia semua palsu. Ternyata sudah mendapatkan surat pencabutan. Makanya kita gugat secara perdata," kata Arfan.

Mengenai tuduhan soal Sahat Sitompul menguasai aset Pemerintah Rusia yang disampaikan Fauzi, Arfan mengatakan, hal itu tidak benar.

Menurut Arfan, lahan tersebut sudah dikuasai oleh kliennya selama 30 tahun.

"Jadi kita minta laporan itu dibatalkan," kata Arfan.

Sementara itu, Kompas.com sudah menghubungi Fauzi untuk meminta klarifikasi mengenai gugatan ini.

Fauzi membenarkan bahwa ada gugatan terhadap dirinya.

Namun, dia enggan berkomentar lebih jauh mengenai kasus ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com