Senior Manager Perencanaan PLN UID Jawa Timur Hadi Saputra menambahkan, pembebasan lahan akan diutamakan karena hal itu merupakan bagian penting pembangunan pembangkit di pulau-pulau berpenghuni di Sumenep.
Adapun untuk pembangunan PLTS, pihaknya akan mengambil daya terbesar dengan pembangunan bertahap.
"Saat ini kami juga tengah bekerja sama dengan Politeknik Negeri Malang untuk melakukan kajian pembangkit hybrid yakni PLTS dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) untuk menekan cost. Jadi skemanya siang hari PLTS dan malam hari bisa PLTB," kata dia.
Bupati Sumenep Ahmad Fauzi mengapresiasi kerja keras PLN yang telah dilakukan selama tiga tahun terakhir untuk melistriki 16 pulau di Kepulauan Sumenep.
Baca juga: Sampah Popok Bayi Berserakan di Pantai Badur Sumenep, Ini Penjelasan Dinas Lingkungan Hidup
Fauzi meminta agar PLN memprioritaskan terlebih dahulu pulau yang terdekat, berpenduduk padat dan telah memiliki aset pembangkit existing dari Pemerintah Kabupaten.
"Melalui kesempatan ini, semoga mampu mengkomunikasikan rencana-rencana PLN dan prioritas kami sehingga menjadi pertimbangan untuk mempercepat eletrifikasi, karena kami meyakini keberadaan energi listrik merupakan tonggak pertumbuhan ekonomi suatu daerah, sehingga kesenjangan dapat dientaskan," kata Fauzi.
Fauzi menjelaskan, untuk pulau yang dekat dan sudah ada existing pembangkit seperti Giliraja dan Masalembu bisa dipertimbangkan dan dicek kondisi mesinnya.
"Agar bisa dilakukan elektrifikasi dengan pertimbangan pembangkit sudah ada," tutur Fauzi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.