Seorang pemburu babi, JS (40), harus berurusan dengan polisi lantaran salah tembak saat berburu. Sasaran yang ia bidik ternyata adalah manusia, bukan babi.
Peristiwa ini terjadi di perkebunan kelapa sawit, Desa Alang Bonbon, Kecamatan Aek Kuasan, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (24/9/2021).
Kepala Kepolisian Sektor Pulo Raja AKP Maralidang Harahap menjelaskan, sasaran yang JS tembak ternyata adalah RM (58), perempuan yang sedang mencari berondolan sawit.
"Pada sore itu ya biasalah berburu babi. Pengakuan ke kita yang dilihatnya satu ekor babi, ya ditembaknya. Setelah ditembak terdengar dia suara jeritan orang," ungkapnya, Minggu (26/9/2021).
Kepada polisi, pelaku meyakini bahwa sasaran yang ia tembak adalah babi.
“Yakin, Pak. Kalau enggak, enggak mungkin lah manusia kutembak. Jangankan manusia, kambing pun, punya tetangga enggak mungkin ditembak," tutur Maralidang menirukan JS.
Baca selengkapnya: Dikira Babi, Perempuan Pencari Berondolan Sawit Menjerit Saat Ditembak di Bagian Punggung
Insiden nahas itu terjadi di Batu Tunggal, perbatasan antara Desa Guguk dan Kecamatan Muaro Siau, Sabtu (25/9/2021), sekitar pukul 21.00 WIB.
Saat warga Desa Guguk, Kecamatan Renah Pembarap, Merangin, itu sedang mendulang emas di sungai bersama pendulang lainnya, tiba-tiba datang harimau.
Kepala Desa Simpang Parit Mustarupi menjelaskan, saat harimau datang, pendulang lainnya segera menyelamatkan diri ke dalam eskavator yang ada di lokasi.
Namun, kala itu, korban tak sempat naik ke eskavator.
Kapolres Merangi AKBP Irwan Andy Purnamawan mengonfirmasi soal adanya warga yang tewas akibat diterkam harimau.
"Iya, memang ada (warga diterkam harimau)," bebernya.
Baca selengkapnya: Tak Sempat Naik ke Eskavator, Pendulang Emas Tewas Diterkam Harimau, Begini Ceritanya
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere; Kontributor Jayapura, Dhias Suwandi; Konttributor Medan, Dewantoro | Editor: Aprillia Ika, Pythag Kurniati, Candra Setia Budi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.