Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Adat Minta Lokasi Pembangunan Waduk Lambo Direlokasi

Kompas.com - 26/09/2021, 12:32 WIB
Nansianus Taris,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com – Suasana di Desa Rendu Butowe, Kecamatan Asesa Selatan, Kabupaten Nagekeo, NTT, pada Sabtu (25/9/2021), berbeda dari hari-hari sebelumnya.

Hari-hari sebelumnya, masyarakat adat khusus para pria yang mengadang petugas dari Balai wilayah Sungai Nusa Tenggara II dan aparat kepolisian menuju lokasi pembangunan Waduk Lambo.

Sabtu siang, sudah berbeda. Yang mengadang para petugas dan aparat kepolisian bukan lagi para pria, tetapi ibu-ibu.

Baca juga: Tolak Lokasi Pembangunan Waduk Lambo, Masyarakat Adat Tawarkan 2 Tempat Alternatif di Nagekeo

Ibu-ibu yang berjumlah 15 orang tersebut mengadang dengan cara duduk di tengah jalan, sehingga kendaraan milik petugas dan aparat tidak bisa melintas.

Terik matahari mereka tak hiraukan, demi mempertahankan tanah leluhur mereka di Lowo Se.

Siti, perwakilan ibu-ibu tersebut mengungkapkan, dirinya bersama yang lain mengadang karena masyarakat tidak mengizinkan tanah di Lowo Se untuk dijadikan lokasi pembangunan Waduk Lambo.

“Kami tidak mau ada pengukuran dan bentuk kegiatan apa pun di Lowo Se, kami tidak mau. Tidak boleh ada pengukuran. Kami adang petugas untuk tidak boleh lakukan pengukuran,” tegas mama Siti kepada awak media, Sabtu siang.

Dia mengatakan, masyarakat setempat sebenarnya tidak menolak pembangunan Waduk Lambo.

“Lokasi alternatif itu ada di jalur yang sama yakni di Malawaka dan Lowopebhu. Kami minta itu. Lokasinya dimundur. Jika mundur berarti dampaknya tidak kena di kami,” ujar dia.

Baca juga: Masyarakat Adat Adang Petugas dan Aparat yang Hendak Ukur Lahan Pembangunan Waduk Lambo di Nagekeo

"Kami minta Bapak Presiden Jokowi dengar suara masyarakat. Kami tidak menolak pembangunan waduk ini," tambahnya.

Wakil Ketua Forum Penolakan Pembangunan Waduk Lambo Willibordus Ou menegaskan, hingga kini masalah lahan belum ada kesepakatan yang jelas.

Namun, anehnya, tim Appraisal dan BWS NT II turun ke lapangan untuk cek lokasi.

Masyarakat, lanjut dia, bukan menolak pembangunan waduk, bukan anti pembangunan, tetapi relokasi pembangunan waduk.

“Pemda Nagekeo dan BWS sudah menipu Pemerintah Pusat dan masyarakat Kabupaten Nagekeo. Jangan dulu percaya dulu karena masih terjadi polemik di masyarakat dan jangan paksakan untuk turun ke lapangan. Untuk apa melihat lokasi jika dilarang oleh masyarakat. Lalu kenapa membawa aparat kepolisian dengan senjata lengkap? Maksudnya apa? Apakah ingin menekan dan menakut-nakuti masyarakat?” tanya Wilibrodus.

Ia mengatakan, suara masyarakat sejak awal sudah pernah disampaikan ke DPRD dan Bupati, tetapi tidak pernah mau didengar. Mereka selalu menghindar untuk berdiskusi.

“Momen seperti apa lagi yang diinginkan karena sejak 2016 selalu menghindar dan saat ini ada kesan bahwa pelaksanaan proyek ini dipaksakan. Masyarakat sudah ada niat baik dengan menerima pembangunan waduk, tetapi Pemda yang tidak pernah mau mendengar aspirasi dari masyarakat,” katanya.

Sementara itu, tim Appraisal Menggala mengatakan, pihaknya harus melihat dulu dan mengecek kondisi di lapangan.

“Jika ada keberatan, silahkan disampaikan dalam forum dan musyawarah,” katanya.

Ia menjelaskan, keterlibatan aparat kepolisian di lokasi hanya untuk menjaga keamanan, bukan untuk menakut-nakuti masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Kasus Pembunuhan di Sukabumi, Pelaku Mengaku Membela Diri karena Dipaksa Berhubungan Badan

Regional
Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Bandara Sam Ratulangi Kembali Dibuka, 25 Pesawat Dijadwalkan Terbang Hari Ini

Regional
Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Tertimpa Tembok Roboh, Kakak Beradik di Ende Tewas

Regional
Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Hadir dengan Tema Niscala, Semarang Night Carnival 2024 Tampilkan 4 Unsur Budaya

Regional
Meriahnya 'Semarang Night Carnival', Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Meriahnya "Semarang Night Carnival", Pamerkan Empat Unsur Budaya di Kota Lumpia

Regional
Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Pengakuan Ibu Potong Tangan Anaknya di Kupang, Merasa Kerasukan Lalu Ambil Pisau

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang Berawan

Regional
Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Setelah Nasdem, Bupati Solok Daftar ke Demokrat untuk Maju di Pilgub Sumbar

Regional
Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Anak Disabilitas di Ambon Ditemukan Kurus Penuh Air Kencing, Diduga Ditelantarkan Kakak Angkat

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

6 Kali Terpilih Jadi Anggota DPRD, The Hok Hiong: Pemilu 2024 yang Terakhir

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Regional
PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

PKS dan Golkar Kuasai Kursi DPRD Kabupaten Sumbawa 

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com