Selain pemantauan oleh nakes, ibu dan bayi tersebut juga mendapatkan pantauan dan pendampingan oleh relawan RSLI yang bertugas untuk memantau dan mengurusi kebutuhan gizi dan nutrisi bagi bayi serta kebutuhan primer lainnya kepada bayinya.
Fiqiyah Ulul Azmi, salah seorang relawan pendamping mengungkapkan bahwa selain pemenuhan kebutuhan ibu dan bayi pasca melahirkan mulai dari peralatan mandi, baju, popok dan sebagainya, relawan juga memasok asupan tambahan berupa kacang hijau untuk SU.
"Harapannya pasokan nutrisi lebih tercukupi sehingga ASI sang ibu bisa lancar dan bayi tercukupi asupan kebutuhan gizinya," tutur Fiqi, kepada Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
Langkah relawan ini sesuai dengan arahan dan harapan penanggungjawab RSLI agar semua kebutuhan ibu dan bayi selama dirawat di RSLI tercukupi sehingga memberikan rasa nyaman dan tenang bagi mereka supaya cepat menyelesaikan masa penyembuhan di RSLI dan dapat segera pulang bertemu dengan keluarganya," tambah dia.
Dokter Andrew Jonatan, menyampaikan mengenai kemungkinan besar kondisi medis bayi yang lahir dengan ibu terkonfirmasi positif Covid-19, bisa mendapatkan kekebalan terhadap Covid-19 dari ibu.
Pada pasien Covid-19 terjadi pembentukan antibodi immunoglobulin (Ig).
Immunoglobulin M, A dan G (IgM, IgA IgG) terbentuk pada hari ke-7 dan ke-14 setelah terinfeksi Covid-19 (bukan setelah timbul gejala).
IgA diproduksi lebih awal daripada IgG. IgM akan diproduksi pada hari ke-7 dan mencapai puncaknya setelah hari ke-14.
Sedangkan IgG akan diproduksi pada hari ke-14 dan dapat memberikan imunitas dalam jangka panjang.
"Pada ibu hamil, IgG merupakan antibodi yang dapat melewati plasenta bayi dan dapat memberikan imunitas terhadap bayi. Selain IgG, bayi juga bisa mendapatkan imunitas dari IgA yang terdapat pada ASI ibu penderita Covid-19," ujar Andrew.