Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Temukan Bangkai Paus di Bima, Polisi: Kulitnya Terkelupas, Sudah Keluarkan Bau Busuk

Kompas.com - 21/09/2021, 14:38 WIB
Syarifudin,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - Seekor paus yang diduga jenis kepala melon ditemukan terdampar di pantai, Desa Lewintana, Kecamatan Soromandi, Kabupaten Bima.

Mamalia laut tersebut ditemukan warga pada Senin (20/9/2021). Saat ditemukan, terdapat bekas luka tusukan di bagian ekor paus tersebut. Mulut paus itu juga mengeluarkan darah.

Kapolsek Soromandi, Ipda Zulkifli membenarkan penemuan bangkai mamalia laut tersebut. Zulkifli telah mengerahkan personel ke lokasi penemuan bangkai itu.

"Setelah dapat info, anggota langsung ke TKP. Sampai tempat kejadian perkara memang benar ada paus yang terdampar," kata Ipda Zulkifli kepada Kompas.com, Selasa (21/9/2021).

Menurut keterangan warga, kata dia, paus yang terdampar di tepi pantai itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 10.30 Wita. Paus itu ditemukan dalam keadaan mati.

Baca juga: Daging Paus Itu Dibagi-bagi ke Masyarakat, Bukan Dijual, Mereka Tidak Tahu Paus Itu Satwa Dilindungi

Bangkai paus juga sudah mengeluarkan aroma tidak sedap.

"Kulitnya sudah terkelupas dan sudah mengeluarkan bau busuk," ujarnya.

Zulkifli belum mengetahui secara pasti penyebab paus tersebut mati. Namun, ia membenarkan terdapat bekas luka tusukan di ekor mamalia tersebut.

"Sementara di bagian mulutnya mengeluarkan darah," tuturnya

Kepolisian menduga, mamalia laut yang berukuran sekitar satu meter lebih tersebut masih satu kelompok dengan paus jenis kepala melon yang ditemukan warga di pantai Desa Panda, Kabupaten Bima, beberapa waktu lalu.

 

Bangkai paus tersebut sempat menjadi tontonan warga setempat serta pengendara.

"Dugaan kami hewan ini masih satu kelompok dengan yang ditemukan warga disekitar Desa Panda," kata Ipda Zulkifli.

Polisi telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk menangani bangkai paus tersebut.

Baca juga: Bangkai Paus yang Terdampar di NTT Akhirnya Dibakar, Diawali dengan Ritual Adat

"Alhamdulillah, satwa dilindungi tersebut sudah dikuburkan oleh petugas gabungan Polsek Polair, Dinas Perikanan dan Kelautan dan BKSDA serta dibantu warga," kata Zulkifli

Dengan adanya kejadian itu, pihaknya berharap kepada instansi terkait untuk menyiapkan tindak lanjut menangani rangkaian fenomena megafauna laut terdampar di Kabupaten Bima yang terjadi dalam rentang waktu cukup berdekatan itu.

"Mungkni dengan terdamparnya mamalia laut ini disebabkan sirkulasi air laut yang tidak stabil atau mungkin ada faktor lain," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dimassa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com