Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Muhammadiyah di Kota Yogyakarta Belum Gelar PTM dalam Waktu Dekat

Kompas.com - 21/09/2021, 07:22 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah sekolah negeri di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sudah mulai menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). 

Namun, sekolah swasta milik Muhammadiyah belum akan menggelar PTM dalam waktu dekat.

Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Yogyakarta, Akhid Widi Rahmanto mengatakan Muhammadiyah Kota Yogyakarta belum buru-buru akan membuka PTM mengingat kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta masih fluktuatif.

"Kita sekolah swasta kalau ada apa-apa kan hancur-hancuran kami. Maka kami lebih hati-hati melihat dulu situasi sama penerapan yang sudah, Ini betul kami tidak berani nanti ketika kita ikut-ikutan tapi ternyata jadi klaster lagi ini sangat-sangat runyam bagi kami," ucap dia saat dihubungi, Senin (20/9/2021).

Baca juga: Muhammadiyah Ingatkan Jangan Ada Kepentingan Pragmatis di Balik Wacana Amendemen UUD 1945

Total sekolah milik Muhammadiyah di Kota Yogyakarta sebanyak 62 di semua jenjang untuk jenjang TK terdapat 75 sekolah.

"Seluruh jenjang belum PTM," imbuh dia.

Terkait vaksinasi di pelajar Muhammadiyah sendiri sudah mencapai 80 persen lebih, tapi untuk jenjang SD belum mendapatkan vaksinasi karena berusia di bawah 12 tahun.

"Kalau yang SMP dan SMA Insya Allah sudah. 80 persen saya kira sudah lebih," ucap Akhid.

Muhammadiyah juga akan mengevaluasi berjalannya PTM di sekolah negeri selama tiga hari ke depan untuk memutuskan ikut membuka kembali sekolahnya atau tidak.

Baca juga: Terima Rp 6 M dari Ganti Untung Proyek Tol Solo-Yogyakarta, Paiman Tak Bisa Beli Sawah, Kok Bisa?

Dihubungi terpisah, Kepala Disdikpora DIY Didik Wardaya mengatakan total sebanyak 195 sekolah jenjang SMA dan SMK siap untuk melakukan uji coba.

"Kemarin yang sudah siap 195 sudah siap semuanya. Baik itu vaksinasi (siswa) susah rata-rata 80 persen, sisi kesiapan di sekolah sudah siap," ucap dia.

Walaupun sudah ada sebanyak 195 siap melakukan PTM hanya sebagian saja yang memulai uji coba PTM karena pekan ini bersamaan dengan Penilaian Tengah Semester (PTS), sehingga masih banyak yang memilih untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Tapi karena sekolah ada PTS mereka mundur, tidak ada masalah. Memang sudah ada beberapa yang melakukan PTM. Beberapa sekolah mundur ada yang 27 September ada juga yang Oktober," imbuh dia.

Baca juga: Wajah Keraton dalam Pemanfaatan Tanah di Yogyakarta (1)

Sedangkan untuk jenjang SMK di DIY sekarang ini sedang menjalani Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). 

Untuk sekolah yang menjalani PTM seluruh DIY dirinya belum bisa menjabarkan secara rinci.

Hanya saja, Didik memperkirakan ada sebanyak enam atau tujuh sekolah yang mulai uji coba PTM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Berdalih Berikan Edukasi, Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang Banten

Regional
20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

20 Babi di Lembata Mati Mendadak dalam 2 Pekan Diduga Akibat ASF

Regional
Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Pj Bupati Tangerang: Kolaborasi dan Sinergi Jadi Kunci Layanan Terbaik bagi Masyarakat

Regional
Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Satu Pasien di Pelosok Manggarai Timur NTT Meninggal saat Ditandu Lewati Jalan Tanah ke Puskesmas

Regional
Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Nekat Pulang dari RS demi Ikut UTBK di Unsoed, Nayla Kerjakan Soal dari Dalam Mobil

Regional
Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Maju sebagai Cagub Jateng, Sudaryono Bakal Berkoalisi dengan Partai Pendukung Prabowo-Gibran

Regional
4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

4 Tahun Cabuli Anak Tirinya, Pria di Wonogiri Ditangkap Polisi

Regional
Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Kronologi Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali, Berawal dari Hubungan Sesama Jenis

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com