Menurut Panca, pelaku bahkan sudah mengukur tinggi meja di toko emas, hingga menyiapkan plester penutup luka untuk melapisi jari.
Dengan demikian, polisi akan kesulitan mencari sidik jari mereka di lokasi perampokan.
"Hanya saja, perencanaan yang baik, persiapan yang matang dari para pelaku dikalahkan oleh CCTV yang merekam hampir semua kegiatan pelaku, mulai dari membeli plester di minimarket, berangkat dari rumah D menuju lokasi sasaran, saat beraksi, hingga saat melarikan diri ke tanah garapan dan berpencar," kata Panca.
Baca juga: Perampok Toko Emas di Medan Observasi Lokasi Sebelum Merampok, Pakai Plester Hilangkan Sidik Jari
Berkat kamera pengawas atau CCTV, polisi dapat mengenali identitas pelaku dan melakukan pelacakan.
Menurut Panca, pelaku bernama Hendri tewas ditembak polisi karena mencoba melarikan diri saat pra rekonstruksi di Jalan Batang Kuis, Deli Serdang.
Polisi juga menangkap tersangka lainnya, yakni PS, PR, dan FA.
Adapun tersangka D berperan mempertemukan para pelaku, sebagaimana permintaan Hendri.
Para perampok sempat membawa kabur 6,8 kilogram emas senilai Rp 6,5 miliar.
Barang bukti emas itu berhasil diselamatkan polisi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.