Namun, kedua pelaku ini mengejar korban dengan menggunakan motor.
"Dikejar sampai mobilnya dilempar batu. Sampai di dekat Polsek (Ujung Berung) batu kena sopir (korban)," tutur Heryana.
Rihan yang ketakutan kemudian lari ke Kantor Polsek Ujung Berung untuk meminta tolong.
Tetapi, pelaku terus mengejar korban sambil berteriak lantang dengan bahasa yang kasar.
Polisi yang melihat kejadian itu kemudian mengecek apa yang terjadi, sampai akhirnya menangkap pelaku.
"Kebetulan dua orang ini masuk Polsek sambil berteriak menggunakan bahasa kasar. Kami kroscek, lalu kami amankan keduanya," tutur dia.
Baca juga: Kisah Nurmala, Atlet Disabilitas yang Tak Suka Lihat Sesamanya Jadi Pengemis...
Menurut polisi, kedua pelaku ini adalah preman yang kerap mangkal di Terminal Cicaheum.
Saat mengejar korban, salah satu pelaku dalam pengaruh minuman keras.
"Preman terminal sering mangkal di Terminal Cicaheum, menjual minuman mineral ke setiap kendaraan (angkutan umum) dengan modus paksaan," kata Heryana.
Adapun, Rihan Firdaus yang bekerja sebagai sopir merupakan seorang atlet lari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Garut.
"Akibat lemparan batu itu, korban mengalami luka di telinga, dan baru beres operasi. Korban ini atlet lari disabilitas perwakilan Jawa Barat," kata Heryana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.