BANDUNG, KOMPAS.com - Pemalakan dan penganiayaan dialami seorang atlet disabilitas di Bandung, Jawa Barat.
Adapun korban diketahui bernama Rihan Firdaus.
Atlet lari yang juga merupakan seorang pengemudi bus angkutan umum jurusan Bandung - Garut itu harus dibawa ke rumah sakit akibat dilempari batu oleh para pelaku.
Baca juga: Atlet, Jalan Tak Mudah dan Tanda Tanya Besar tentang Masa Depan...
Insiden ini terjadi di sekitar Terminal Cicaheum Bandung, pada Senin (13/9/2021), sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu, korban hendak mengantar penumpang dari Terminal Cicaheum dengan tujuan Garut.
Sebelum berangkat, korban telah memberi uang Rp 2.000 kepada dua orang pelaku berinisial R dan D.
Mereka menyebut pemalakan itu sebagai "uang jalur".
"Ada istilah uang jalur. Padahal sama sopir ini dikasih Rp 2.000," kata Kapolsek Ujung Berung Kompol Heryana di Mapolsek Ujung Berung, Selasa (14/9/2021).
Baca juga: Ucapan Terima Kasih Leani Ratri kepada Presiden Jokowi yang Setarakan Atlet Disabilitas
Setelah itu, korban pun kemudian berangkat.
Namun, tak jauh dari terminal, korban lupa untuk membawa ponselnya.
Dia kemudian kembali untuk mengambilnya.
"Di Cicaheum diminta uang lagi sama pelaku, padahal sudah dikasih. Ia (korban) pun kemudian jalan terus," kata Heryana.
Korban tidak menghiraukan pelaku, dan akhirnya kembali meninggalkan terminal untuk mengantarkan penumpang.
Namun, kedua pelaku ini mengejar korban dengan menggunakan motor.
"Dikejar sampai mobilnya dilempar batu. Sampai di dekat Polsek (Ujung Berung) batu kena sopir (korban)," tutur Heryana.
Rihan yang ketakutan kemudian lari ke Kantor Polsek Ujung Berung untuk meminta tolong.
Tetapi, pelaku terus mengejar korban sambil berteriak lantang dengan bahasa yang kasar.
Polisi yang melihat kejadian itu kemudian mengecek apa yang terjadi, sampai akhirnya menangkap pelaku.
"Kebetulan dua orang ini masuk Polsek sambil berteriak menggunakan bahasa kasar. Kami kroscek, lalu kami amankan keduanya," tutur dia.
Baca juga: Kisah Nurmala, Atlet Disabilitas yang Tak Suka Lihat Sesamanya Jadi Pengemis...
Menurut polisi, kedua pelaku ini adalah preman yang kerap mangkal di Terminal Cicaheum.
Saat mengejar korban, salah satu pelaku dalam pengaruh minuman keras.
"Preman terminal sering mangkal di Terminal Cicaheum, menjual minuman mineral ke setiap kendaraan (angkutan umum) dengan modus paksaan," kata Heryana.
Adapun, Rihan Firdaus yang bekerja sebagai sopir merupakan seorang atlet lari National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Garut.
"Akibat lemparan batu itu, korban mengalami luka di telinga, dan baru beres operasi. Korban ini atlet lari disabilitas perwakilan Jawa Barat," kata Heryana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.