Ketua Paguyuban Pedagang Mi dan Bakso (Papmiso) Jawa Tengah, Lasiman menambahkan, di Kota Semarang sendiri ada sebanyak 600 pedagang mi dan bakso yang terdampak PPKM.
"Terutama pedagang keliling dengan adanya PPKM sangat dirasakan karena tempat berjualan seperti di jalan kampung dan gang ditutup semua. Maka mereka tidak berjualan karena tidak lalu, sementara pulang kampung. Sebagian yang punya outlet juga tutup sementara," ucapnya
Para pedagang mi dan bakso itu sebagaian besar pedagang keliling yang berasal dari Sragen, Klaten, Sukoharjo, Karanganyar, dan daerah lainnya.
"Maka vaksinasi mudah-mudahan berjalan baik sehingga pedagang bisa berjualan kembali. Karena animo pedagang sangat tinggi. Mereka datang cukup bawa KTP dan mengisi formulir yang dibagikan," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga sempat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi para pedagang mi dan bakso tersebut.
Ganjar setuju jika pedagang mi dan bakso diperbolehkan berjualan dengan stiker dan syarat sudah divaksin sehingga ekonomi bisa berjalan dan para pedagang terproteksi.
Usulan itu dinilai bagus, karena selain mendisiplinkan para pedagang mie dan bakso juga bisa membantu pemerintah dalam mengedukasi masyarakat terkait prokes dan vaksin.
“Artinya di antara mereka akan membantu pemerintah mengedukasi baik para pedagangnya, karyawannya maupun pelanggannya,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.