PEKANBARU, KOMPAS.com - Gubernur Riau Syamsuar menyatakan bahwa Riau mempu menghasilkan puluhan ton ikan patin sehari.
Hal itu disampaikannya saat mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi destinasi wisata Puncak Kompe di Desa Koto Masjid yang dikenal Kampung Patin di Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, Minggu (12/9/2021).
Baca juga: Melihat Desa Wisata Kampung Patin di Riau, Tiada Rumah Tanpa Kolam Ikan
Syamsuar bercerita, sebelumnya pandemi Covid-19 investor dari Malaysia datang menemui dirinya terkait permintaan ikan patin.
"Investor dari Malaysia sudah datang ke saya sebelum pandemi. Sebenarnya permintaan mereka 30 ton ikan patin sehari. Kemudian, ada juga permintaan ikan patin dari Investor Arab Saudi. Tapi, kami masih menunggu pandemi (selesai)," ungkap Syamsuar kepada wartawan saat konferensi pers di destinasi wisata Puncak Kompe, Minggu.
Baca juga: Lapas Terpadat Se-Indonesia Ada di Provinsi Riau, Kapasitas 100 Napi tapi Diisi 900 Orang
Di hadapan Sandiaga, Syamsuar menyatakan bahwa Riau mampu memenuhi permintaan ikan patin dari investor liar negeri itu.
Karena, menurutnya, daerah penghasil ikan patin bukan Kabupaten Kampar saja, tetapi juga di Kabupaten Kuantan Singingi, dan Indragiri Hulu (Inhu).
"Saat itu investornya serius ngomong sama saya dan saya bilang siap. Tunggu selesai pandemi," ujar Syamsuar.
Baca juga: Teken MoU soal Pelamparan Reservoir Migas Blok Rokan, Ini Kata Gubernur Riau
Produksi patin Riau bisa gantikan impor salmon dan dori
Mendengar pernyataan Gubernur Riau, Sandiaga Uno menyebut jika Indonesia masih impor ikan dari luar negeri.
"Alangkah ironinya kita mengimpor ikan dori dan salmon. Padahal, di sini kita alhamdulillah penghasil ikan patin 30 ton sehari. Hari ini, kita canangkan patin harus mampu menggantikan salmon," ucap Sandiaga.
Ia berharap, kuliner hasil olahan ikan bisa memperluas pasar dan mengekspor ikan patin agar dapat merajai pasar global.
"Karena ikan patin Indonesia memiliki kualitas yang baik dan bergizi tinggi, terutama di Provinsi Riau dibandingkan dengan jenis ikan patin di negara lain," kata Sandiaga.