Setengah jam usai panen sawit, pelaku melihat ke arah korban yang saat itu masih duduk di sebuah tunggul kayu. Muncul di benak pelaku untuk menghilangkan nyawa korban.
"Pelaku mendekati korban sambil membawa senjata tajam. Kemudian, pelaku mengajak korban untuk melihat ikan dan korban pun ikut," kata Bachtiar.
Lebih kurang 100 meter berjalan kaki bersama korban, sambung dia, pelaku kemudian mengayunkan senjata tajam yang dibawanya ke arah korban.
Korban berteriak dan berusaha lari dalam keadaan terluka. Saat itu, korban sempat tersungkur di tanah dan berteriak meminta tolong.
Namun, pelaku terus mengejar dan berhasil menghilangkan nyawa korban.
Setelah kejadian itu, pelaku meninggalkan jasad korban dalam kondisi bagian tubuh terpisah ke dalam kanal yang tak jauh dari lokasi pembunuhan.
Pelaku kemudian menutupi jejak darah dari jasad korban dengan pelepah sawit yang sudah kering.
"Usai itu, pelaku pergi ke kanal tak jauh dari TKP (tempat kejadian perkara) untuk mencuci badan dan pakaiannya yang terkena percikan darah. Lalu, pelaku pulang ke rumahnya seperti tidak ada kejadian apa-apa," kata Bachtiar.
Dia menyebutkan, jasad korban ditemukan tiga hari kemudian setelah pembunuhan yang dilakukan oleh PM.
Setelah mendapat laporan, pihak kepolisian membentuk tim untuk memburu pelaku, hingga akhirnya pelaku tertangkap.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.