Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Normalisasi Sungai, Warga di Lamongan Temukan Tumpukan Bata Kuno

Kompas.com - 10/09/2021, 17:01 WIB
Hamzah Arfah,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Warga Desa Sambangan, Kecamatan Babat, Lamongan, dikejutkan dengan temuan tumpukan bata kuno. Tumpukan ini ditemukan saat pengerjaan normalisasi sungai.

Seorang warga Desa Sambangan, Joko Sampurno mengatakan, tumpukan bata itu ditemukan saat melakukan pengerjaan normalisasi sungai menyambut musim hujan.

Baca juga: Profil dan Sejarah Kabupaten Lamongan

"Saat di lokasi dekat makam sesepuh desa, alat berat yang digunakan untuk normalisasi kali itu mendapati tumpukan batu bata kuno itu," ujar Joko saat dihubungi, Jumat (10/9/2021).

Tumpukan bata kuno itu ditemukan pada kedalaman sekitar satu meter. Beberapa bata kuno itu diperkirkan memiliki panjang sekitar 30 centimeter.

Setelah menemukan tumpukan bata kuno itu, pengerjaan normalisasi kali lalu dipindahkan ke lokasi lain. Sementara temuan batu bata kuno itu dibiarkan.

Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sambangan Tamyis menyebut, tumpukan bata kuno itu ditemukan sekitar tiga hari lalu.

Baca juga: Lamongan Masuk PPKM Level 1, Bupati Izinkan Warga Gelar Hajatan

Pemerintah desa telah melaporkan temuan itu ke Kecamatan Babat dan diteruskan ke dinas terkait.

"Oleh pihak desa sudah dilaporkan kepada kecamatan, yang katanya sudah dapat atensi dari Pak Bupati dan Disparbud Lamongan," kata Tamyis.

 

Tamyis enggan mengomentari lebih jauh soal temauan tumpukan bata kuno tersebut. Saat ini, temuan bata kuno itu telah dipagar seadanya.

"Kalau lokasinya itu (penemuan), sekitar empat sampai lima meter dari Makam Mbah Buyut Tiyak (sesepuh desa). Soal asal-usulnya, dari kerajaan mana, biar nanti diteliti sama yang paham dan berwenang," kata Tamyis.

Sementara itu, pemerhati budaya asal Lamongan Supriyo mengaku telah mendengar temuan tersebut. Supriyo juga sempat mendatangi lokasi temuan itu.

Baca juga: Hiu Tutul Sepanjang 7 Meter Terdampar di Pantai Desa Paloh Lamongan, Sempat Jadi Tontonan Warga

Namun, Supriyo belum berani memastikan asal tumpukan bata kuno tersebut.

"Ukurannya cukup besar dan kuno memang. Tapi untuk detailnya, dari mananya, biar nanti diteliti oleh mereka yang berwenang saja, dari BCPB mungkin," tutur Supriyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Kampung Jawi di Semarang: Daya Tarik, Jam Buka, dan Rute

Regional
Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Gantikan Ganefri, Krismadinata Terpilih Jadi Rektor UNP 2024-2029

Regional
Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Anak Ketua DPC Gerindra Ambil Formulir Pilkada Blora di PDI-P

Regional
Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Video Viral Bocah Menangis di Samping Peti Mati Sang Ibu yang Dibunuh Ayahnya di Minahasa Selatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com