Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga September 2021, Sebanyak 89 PMI Asal NTT Meninggal di Luar Negeri

Kompas.com - 10/09/2021, 10:29 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Sepanjang tahun 2021, sebanyak 89 Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) tercatat meninggal di luar negeri.

Kepala UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kupang Siwa mengatakan, dari 89 PMI tersebut, hanya satu orang yang memiliki dokumen lengkap.

"Sebagian besar PMI yang meninggal itu nonprosedural atau tidak memiliki dokumen kerja yang sah," ujar Siwa, kepada Kompas.com, Kamis (9/9/2021).

Baca juga: Kisah Maxi, Hilang 3 Hari di Hutan, Sempat Merasa Dibuntuti dan Menelepon Saat Tersesat

Siwa memerinci, dari 89 PMI yang meninggal tersebut, 86 di antaranya berkerja di Malaysia.

Sedangkan sisanya bekerja di Taiwan, Brunei Darussalam dan Jerman.

"Hanya satu PMI yang memiliki dokumen yang sah, yakni PMI yang bekerja di Jerman," ujar Siwa.

Berdasarkan data yang diperoleh, lanjut Siwa, jumlah PMI yang meninggal paling banyak berasal dari Kabupaten Timor Tengah Selatan yakni 16 orang.

Kemudian, Kabupaten Malaka 14 orang, Kabupaten Flores Timur 11 orang, Kabupaten Kupang 8 orang, Kabupaten Ende 7 orang, Kabupaten Timor Tengah Utara 5 orang.

Selanjutnya, Kabupaten Malaka dan Belu, masing-masing 4 orang dan Kabupaten Lembata 3 orang.

Kota Kupang, Kabupaten Sikka, Kabupaten Sumba Barat, Ngada, Nagekeo, Rote Ndao dan Sumba Timur, masing-masing 2 orang.

Kemudian, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kabupaten Alor dan Kabupaten Manggarai Timur, masing-masing 1 orang.

"Mereka yang meninggal di Malaysia itu penyebabnya karena sakit dan kecelakaan," kata Siwa.

Baca juga: Hasil Pemilihan Wali Kota Darwin Australia, Perempuan Asal Pedalaman NTT, Amye Un Raih Posisi Kedua

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polresta Banyumas Dalami Kejanggalan Kematian Tahanan yang Penuh Luka

Polresta Banyumas Dalami Kejanggalan Kematian Tahanan yang Penuh Luka

Regional
Melihat Proses Pembuatan Batu Bata di Blora yang Telah Digeluti Sukiban dan Istri Lebih dari 20 Tahun

Melihat Proses Pembuatan Batu Bata di Blora yang Telah Digeluti Sukiban dan Istri Lebih dari 20 Tahun

Regional
Merasa Tak Beri Dukungan, Warga Lampung Curhat di Medsos NIK Dipakai Bacaleg Jihan Nurlela

Merasa Tak Beri Dukungan, Warga Lampung Curhat di Medsos NIK Dipakai Bacaleg Jihan Nurlela

Regional
Adaptation Fund PBB Gelontorkan Rp 89,2 Miliar untuk Atasi Krisis Iklim di Jateng

Adaptation Fund PBB Gelontorkan Rp 89,2 Miliar untuk Atasi Krisis Iklim di Jateng

Regional
WNA Amerika Mengaku Kehabisan Uang, Diamankan Imigrasi Maumere

WNA Amerika Mengaku Kehabisan Uang, Diamankan Imigrasi Maumere

Regional
Parpol di Solo Mulai 'Dekati' PDI-P, Belum Lama Golkar dan Dijadwalkan PAN

Parpol di Solo Mulai "Dekati" PDI-P, Belum Lama Golkar dan Dijadwalkan PAN

Regional
Cari Keadilan untuk Nenek, Siswi SMP Syarifah Fadiyah Alkaff Justru Dilaporkan Pemkot Jambi ke Polisi

Cari Keadilan untuk Nenek, Siswi SMP Syarifah Fadiyah Alkaff Justru Dilaporkan Pemkot Jambi ke Polisi

Regional
Imbas PSIS Semarang Cabut dari Stadion Citarum, Ganjar dan Pemkot Semarang Kena Nyinyir Warganet

Imbas PSIS Semarang Cabut dari Stadion Citarum, Ganjar dan Pemkot Semarang Kena Nyinyir Warganet

Regional
Pj Wali Kota Yogyakarta Kecam Kericuhan di Jalan Tamansiswa karena Berdampak pada Pariwisata

Pj Wali Kota Yogyakarta Kecam Kericuhan di Jalan Tamansiswa karena Berdampak pada Pariwisata

Regional
Ini Latar Belakang Peristiwa yang Memicu Kericuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Ini Latar Belakang Peristiwa yang Memicu Kericuhan di Jalan Tamansiswa Yogyakarta

Regional
Anggota Brimob di Riau Curhat Diminta Cari Uang Rp 650 Juta lalu Disetor ke Komandannya

Anggota Brimob di Riau Curhat Diminta Cari Uang Rp 650 Juta lalu Disetor ke Komandannya

Regional
Cerita di Balik Video Viral Kakek Juhani Ingin Turun dari Pesawat untuk Memberi Makan Ayam

Cerita di Balik Video Viral Kakek Juhani Ingin Turun dari Pesawat untuk Memberi Makan Ayam

Regional
Tahanan Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka, Keluarga: Pelakunya Harus Dihukum, Saya Enggak Terima

Tahanan Polresta Banyumas Tewas Penuh Luka, Keluarga: Pelakunya Harus Dihukum, Saya Enggak Terima

Regional
Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis

Cerita Keluarga Tahanan Polresta Banyumas yang Tewas Penuh Luka, Awalnya Dikabari Sedang Kritis

Regional
BERITA FOTO: Bergantung pada Hutan, Punan Batu Jadi Suku Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan

BERITA FOTO: Bergantung pada Hutan, Punan Batu Jadi Suku Pemburu dan Peramu Terakhir di Kalimantan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com