Dua calo tiket diamankan
Aparat kepolisian bertindak cepat menindaklanjuti temuan tersebut.
Kapolsek KP3 Lembar, Iptu Irvan Surahman mengatakan, polisi berhasil mengamankan dua orang calo tiket, masing masing, MU dan JH.
Mereka ialah warga Dusu Serembung, Lombok Barat dan merupakan pemilik lahan parkir sopir ekspedisi.
"Kita telah mengamankan dua orang dan menyerahkannya langsung pada tim penyidik Polres Lombok Barat, jadi telah diserahkan ke penyidik untuk dimintai keterangannya, " kata Irvan.
Dia menyayangkan ada orang yang menari-nari di atas kesusahan orang lain demi kepentingan pribadi.
"Mereka ini (para sopir) sudah tertahan tiga bulan, pas beli tiket tertipu pula, kasihan," kata Irvan.
Terjadi keributan
Jelang keberangkatan KM Egon setelah selesai bongkar muat kapal, puluhan sopir pun sempat terlibat keributan dengan pihak Pelni.
Penyebabnya, lantaran truk ekspedisi tidak bisa menyeberang seluruhnya menuju Waingapu. Dari 33 truk, masih tersisa 10 truk.
Berdasarkan jadwal mereka yang tidak bisa termuat akan berangkat tanggal 10 September 2021, dengan tujuan memutar, dengan rute Pelabuhan Lembar-Surabaya-Pare-pare-Pelabuhan Lembar-Waingapu.
Pelni menyarankan mereka berangkat tanggal 19 September 2021, dan segala kebutuhan makan akan ditanggung oleh pihak Pelni.
Namun sebagian sopir menolak, mereka bahkan melarang rekan-rekan mereka menaikkan truk ke KM Egon yang berangkat pada 7 September 2021.
Keributan sempat terjadi sejak ditangkapnya calo tiket hingga kesepakatan naik kapal bagi sopir ekspedisi yang masih tersisa.