Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

21 Orang Ditangkap Terkait Sengketa Tanah di Desa Golo Mori Manggarai Barat

Kompas.com - 06/09/2021, 18:39 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Priska Sari Pratiwi

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Aparat Polres Manggarai Barat menangkap 21 orang terkait dugaan kasus sengketa tanah di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Rishian Krisna, menuturkan, 21 orang diamankan karena membawa senjata tajam saat berada di lokasi sengketa tanah di Desa Golo Mori pada 2 Juli 2021. 

"Upaya pengamanan tersebut untuk mencegah jatuhnya korban jiwa yang bisa memicu konflik lebih luas," ujar Krisna, kepada sejumlah wartawan di Mapolda NTT, Senin (6/9/2021) malam.

Baca juga: Kisah Imel, Mahasiswa di NTT yang Nyaris Gagal Wisuda Daring gara-gara Jaringan Internet

Krisna menyebut, dua kubu yang bersengketa berasal dari daerah dengan mayoritas penduduk berbeda agama. 

Menurut Krisna, kejadian bentrokan antarkelompok masyarakat yang berujung korban jiwa berulang kali terjadi di Manggarai dan membahayakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Kasus serupa pernah terjadi pada 8 Januari 2011 saat bentrokan antarkampung terkait sengketa tanah 15 hektar yang melibatkan warga Kampung Melo dan Kampung Rejeng, Manggarai berujung tewasnya satu orang.

Sementara dalam kasus kali ini, Krisna menjelaskan, berawal ketika ada tiga orang warga Golo Mori Manggarai Barat membawa masuk 18 orang dari luar yaitu berasal dari Desa Popo, Kecamatan Satar Mese Utara dan Desa Dimpong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai.

Baca juga: Pakai Masker Batok Kelapa, Budiasa, Juru Parkir di Denpasar Kena Sanksi Satpol PP

Jarak antara dua daerah tersebut dengan Golo Mori, lanjut Krisna, sekitar 6 sampai 7 jam perjalanan darat menggunakan kendaraan roda empat. 

“Tiga warga Golo Mori dan 18 warga dari Kabupaten Manggarai, kemudian ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka," ujar dia.

Tiga orang Golo Mori tersebut diduga sebagai aktor intelektual dan 18 warga Manggarai terbukti membawa senjata tajam serta menduduki lahan sengketa.

Kedatangan 18 orang dari Desa Popo, Kecamatan Satar Mese Utara dan Desa Dimpong, Kecamatan Rahong Utara, Kabupaten Manggarai dikhawatirkan memunculkan bentrokan dengan warga Golo Mori.

Pasalnya, warga Desa Golo Mori sudah resah dengan kedatangan 18 warga asal Kabupaten Manggarai yang membawa parang.

Polres Manggarai Barat pun mengambil langkah cepat mengamankan mereka sebelum terjadi bentrok.

Baca juga: Polrestabes Surabaya Ancam Tindak Oknum Sekolah yang Paksa Wali Murid Beli Seragam

Para tersangka saat ditangkap tengah melakukan aktivitas pembersihan lahan yang dipersengketakan sehingga meresahkan pihak lawan.

Dalam operasi tersebut, Polres Manggarai turut menyita 15 bilah parang. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com