Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Banyak Penyimpangan Terjadi dari Tradisi Merariq yang Sesungguhnya

Kompas.com - 06/09/2021, 05:11 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com - Merariq, merupakan tradisi masyarakat suku Sasak di Pulau Lombok, NTB, yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu.

Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi yang mirip kawin lari sebagaimana dipahami masyarakat urban ini banyak yang menyimpang dari adat merariq sesungguhnya.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A), Kabupaten Lombok Barat, Erni Suryana.

Erni mengatakan, pihaknya pernah duduk bersama dengan tokoh adat Sasak, untuk membedah seperti apa adat merariq di Lombok, apakah sesuai dengan pelaksanaan saat ini.

Baca juga: Merariq Itu Bukan Aib, Ini Tradisi Kami

"Ternyata setelah kami bedah bersama tokoh adat, banyak penyimpangan-penyimpangan yang terjadi terhadap budaya merariq yang sesungguhnya. Yang saat ini dilakoni oleh masyarakat kita, justru itu sudah melanggar adat merariq yang sesungguhnya," kata Erni melalui sambungan telepon, pada pertengahan Agustus 2021 silam.

Erni menyebutkan, beberapa contoh kasus yang ditemukan di Kabupaten Lombok Barat.

Salah satunya, ketika ada anak-anak yang terlambat pulang rumah seringkali dinikahkan.

Padahal, anak ini sebenarnya niatnya tidak untuk menikah, tapi karena dianggap telah berbuat yang tidak-tidak akhirnya dinikahkan.

"Justru itu yang melanggar adat, ketika anak-anak itu dipaksa untuk menikah," kata Erni.

Aturan menikah Suku Sasak

Ilustrasi pernikahan dalam Suku Sasak. Ini perupakan prosesi nyongkolan dalam merariq.KOMPAS.COM/FITRI RACHMAWATI Ilustrasi pernikahan dalam Suku Sasak. Ini perupakan prosesi nyongkolan dalam merariq.

Dalam aturan adat Sasak, ada syarat-syarat tertentu yang harus dilakukan oleh seorang laki-laki atau perempuan, sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

"Setelah dikompilasi ke usia, itu di atas 20 tahun. Sebenarnya enggak bener adat merariq ini yang menjadi penyebab pernikahan anak itu enggak juga. Tetapi, ada yang salah di dalam pelaksanaan adat itu," kata Erni.

Selain batasan usia yang sudah diatur, melarikan si gadis sebelum melakukan ritual pernikahan dalam tradisi merariq juga ada aturannya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS di Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Pria di NTT Diduga Cabuli Anak 9 Tahun di Kebun

Regional
BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

BEM Unnes Kritik Biaya Sumbangan Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Ini Kata Kampus

Regional
Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Satu Rumah dan 2 Sepeda Motor Ludes Terbakar di Sebatik, Diduga Akibat Korsleting Listrik

Regional
Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Partai di Brebes Buka Penjaringan Pilkada, Mantan Wakil Bupati dan Sejumlah Petani Bawang Ambil Formulir

Regional
Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Jasad Korban Penembakan KKB Belum Dipindahkan karena Pesawat Takut Terbang ke Homeyo

Regional
Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Klaim Dapat Dua Rekomendasi Golkar, Dico Bisa Pilih Maju di Pilkada Jateng atau Kendal

Regional
Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Cegah PMK Jelang Idul Adha, Pedagang di Solo Diminta Tak Datangkan Sapi dari Luar Daerah

Regional
Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Raker Konwil I Apeksi Pekanbaru Dimulai, Ini Rangkaian Kegiatannya

Kilas Daerah
Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Jadi Narsum HTBS, Pj Nurdin Paparkan Upaya Pemkot Tangerang Tanggulangi Tuberkulosis

Regional
Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Promosikan Produk Unggulan Koperasi dan UMKM, Pemkot Semarang Gelar SIM

Regional
Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Ingin Tetap Oposisi, PKS Solo Tolak Bergabung ke Prabowo-Gibran

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com