Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Medan Berebut Antrean Vaksinasi di Puskesmas, Walkot Bobby: Kami Akan Evaluasi

Kompas.com - 02/09/2021, 21:34 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Sejumlah puskesmas di Medan, Sumatera Utara diserbu warga usai Pemerintah Kota Medan menggelar vaksinasi Covid-19 berskala mikro.

Video yang menunjukkan masyarakat berebut antrean vaksinasi itu bahkan viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Puskesmas Medan Denai dan Medan Johor.

Banyak warga harus berebut agar mendapat jatah vaksin.

Baca juga: Pemerintah Turunkan Harga Rapid Test Antigen, Pemkot Medan Akan Awasi Faskes Penyedia Layanan

Kondisi itu terjadi karena lebih banyak warga yang mengantre daripada stok dosis yang disiapkan Pemkot Medan di setiap puskesmas, yakni sebanyak 100 dosis per hari.

Menyikapi kejadian itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengungkapkan, kejadian itu terjadi karena semakin tingginya antusiasme masyarakat untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Baca juga: Provinsi Sumatera Utara Mulai Vaksinasi untuk Ibu Hamil

"Yang pasti, antusiasme masyarakat semakin tinggi," kata Bobby di Balai Kota, Kamis (2/9/2021).

Dia mengatakan, tingginya antusiasme masyarakat Medan itu belum bisa dibarengi dengan banyaknya titik vaksinasi.

Sebagai catatan, saat ini Pemkot Medan tengah melaksanakan vaksinasi berskala mikro hingga ke tingkat kecamatan. Bahkan bila memungkinkan titiknya bisa diadakan di kelurahan.

Sampai saat ini, vaksinasi skala terkecil itu baru dipusatkan di 41 puskesmas di Medan.

Ke depan, kata Bobby, titik vaksinasi akan ditambah, setidaknya bisa menjangkau 80 fasilitas kesehatan milik Pemkot Medan.

"Saya sampaikan kemarin, faskes kita itu sebenarnya punya Pemkot Medan saja ada 80, yang baru kita buka hanya 41. Masih ada 39 lagi titik yang bisa kita buka," jelas Bobby.

Namun, pihaknya belum bisa membuka banyak titik vaksinasi karena terkendala stok vaksin. Pasokan vaksin untuk Kota Medan sampai saat ini masih terbatas.

Bobby pun telah meminta tambahan pasokan kepada Pemprov Sumut. Oleh pemprov, pasokan untuk Medan ditambah 20 ribu dosis.

Bobby berharap, dengan adanya tambahan vaksin tersebut, Pemkot Medan bisa memperbanyak titik vaksinasi di Medan, sehingga warga tidak perlu berebut antrean.

"Mudah-mudahan ini semakin banyak dosisnya semakin banyak titik yang bisa kami buka agar bisa semakin banyak juga masyarakat bisa tervaksin tanpa adanya kerumunan," ungkapnya.

Kendati demikian, Bobby menegaskan akan mengevaluasi pelaksanaan vaksinasi di puskemas yang menyebabkan warga berebut antrean dan menimbulkan kerumunan.

Sebab, sejak awal, tujuan Pemkot Medan menyelenggarakan vaksinasi mikro tersebut untuk menghindari kerumunan. Vaksinasi massal pun mulai dikurangi.

"Kami akan evaluasi," pungkas Bobby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com