Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monumen Kepet: Perjuangan Rakyat Tuban Bergerilya Melawan Tentara Belanda

Kompas.com - 01/09/2021, 06:00 WIB
Hamim,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

 

Selain itu, pasukan Belanda membuat pos penjagaan di sejumlah titik lokasi jalan poros Tuban-Babat yang menjadi jalur utama menuju Surabaya.

Di antaranya pos penjagaan di Jembatan Kaliklero, Dusun Kepet Desa Tunah, dan pos penjagaan di tepi hutan penjalin Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Tuban.

Pos penjagaan tersebut difungsikan tentara Belanda untuk mengamankan jalan poros Tuban-Babat, jaringan telepon, jalur kereta api, serta pengamanan wilayah yang ada di sekitarnya.

Sementara itu, Komandan Brigade I Ronggolawe, Letkol Soedirman yang berkedudukan di Temayang, Bojonegoro, memerintahkan Komandan Seksi M Soetadi melakukan pengintaian dan mengumpulkan informasi kekuatan dan pergerakan pasukan tentara Belanda.

Serma Moestadjab anggota staf 1 Gedelegeerde Komando Distrik Militer Tuban pun ikut membantu melakukan tugas intelijen tersebut sekaligus melakukan perlawanan kecil di wilayah pendudukan Belanda di Tuban.

Berbagai upaya dilancarkan Serma Mustajab bersama pasukannya untuk melawan pasukan Belanda, mulai dari infiltrasi, sabotase, merusak jaringan telepon, rel kereta api, perusakan jembatan, penculikan, dan pengadangan.

Puncaknya, pada 20 April 1949 pagi, pasukan yang dipimpin Serma Mustajab dibantu masyarakat sekitar berhasil menyerang pasukan Belanda di pos penjagaan Jembatan Kaliklero, Dusun Kepet, Desa Tunah.

Baca juga: Perpanjangan PPKM, Situs Cagar Budaya Majapahit Masih Tutup bagi Wisatawan

Dalam penyerangan itu, lima tentara Belanda dan seorang pembantu wanita tewas. Para pejuang saat itu menggunakan senjata caluk dan sabit. Mereka sebelumnya menyamar sebagai kuli bangunan di pos penjagaan.

Setelah penyerangan itu, para pejuang merampas sejumlah senapan, pistol, dan beberapa peralatan milik Belanda di pos tersebut.

Dalam peristiwa penyergapan dan pembunuhan tersebut, seluruh pejuang berhasil selamat dari kejaran pasukan Belanda yang sedang patroli.

Namun, beberapa hari kemudian Kardi yang menjadi Kepala Desa Tunah dikabarkan tertangkap dan dibunuh oleh pasukan Belanda.

Untuk mengenang pertempuran itu, sebuah monumen yang dikenal dengan Monumen Kepet didirikan.

Monumen yang dibangun di bekas lokasi pos penjagaan Jembatan Kaliklero, di tepi jalan raya Trans Nasional Tuban-Babat, Desa Tunah, Kecamatan Semanding, Tuban.

Sumardi menjelaskan, keberadaan monumen tersebut untuk mengenang sejarah perjuangan rakyat bersama TNI dalam melawan penjajahan Belanda.

Pada bagian atas monumen terdapat dua patung. Salah satu patung terlihat berdiri di belakang patung lain yang sedang duduk. Patung yang berdiri itu memegang caluk dan merangkul  pundak patung yang duduk.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com