Patung tersebut merupakan gambaran aksi warga bersama TNI saat penyerangan Pos Jembatan Kaliklero.
"Makanya bentuk patungnya pegang caluk seolah akan mengayunkannya ke patung yang terduduk didepannya," kata Sumardi, kepada Kompas.com.
Selain itu, di tembok monumen tersebut juga tertulis nama-nama para pejuang yang melakukan penyerangan pos penjagaan masa itu.
Nama- nama pejuang tersebut, yakni:
1. Serma (TRI) Moestajab, selaku komandan
2. Kopral (TRI) Njamat, selaku wakil komandan
3. Sersan (TRI) Supadak, selaku anggota
4. Prajurit (TRI) Djajusman, selaku anggota
5. Prajurit (TRI) Kunoto, selaku anggota
6. Prajurit (TRI) Matali, selaku anggota
7. Djatmiko (TRIP)
8. Djojo Kasmidin (Perhutani), selaku anggota
9. Kardi (Kades Tunah), selaku anggota
10. Moch Badroen (Carik Tunah), selaku anggota
11. Kyai Ja'far (Kamituwo Tunah), selaku anggota
12. Bandi (warga Tunah), selaku pembantu
13. Redjoni (warga Tunah), selaku pembantu
14. Sagi (warga Tunah), selaku pembantu
15. Siman (warga Tunah) selaku pembantu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.