Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Tatap Muka Terbatas di Kota Bandung Digelar 8 September

Kompas.com - 30/08/2021, 18:17 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Kota Bandung sekaligus Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, memastikan Pendidikan Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Bandung digelar minggu kedua bulan September 2021.

Ema berharap Kota Bandung yang saat ini masuk dalam zona Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 tidak meningkat lagi penyebaran dan penularan Covid-19 dan masuk ke dalam level 4 agar PTM terbatas bisa dilaksanakan.

"Selama tidak ada kebijakan dari level pemerintah pusat atau yang lebih tinggi. Diperkirkan akan dimulai minggu kedua di bulan September 2021. Kalau boleh mengilustrasikan itu jatuh di tanggal 8 september 2021 baru dimulai pelaksanaan efektif pembelajaran tatap muka," kata Ema di Balai Kota Bandung, Senin (30/8/2021).

Baca juga: PTM Terbatas SMA dan SMK di Banten Dipastikan Mulai September

Lebih lanjut Ema menjelaskan, dari total 2.000-an lebih sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, SD dan SMP yang ada di Kota Bandung, jumlah sekolah yang siap melaksanakan PTM terbatas mencapai 1.682 sekolah.

Jumlah tersebut kemungkinan berkurang lantaran pihak Dinas Pendidikan Kota Bandung dan Kewilayahan sekitar sekolah akan memverifikasi kembali sekolah-sekolah yang benar-benar siap menyelenggarakan PTM dengan protokol kesehatan yang ketat serta pola-pola yang ditentukan.

Baca juga: Disentil Nadiem Makarim, Wali Kota Serang Akhirnya Izinkan PTM SD dan SMP

"Untuk menyelenggarakan PTM tapi perlu pernyataan kesiapan mereka sehingga Disdik dengan tim verifikasi memerlukan waktu verifikasi beserta unsur kewilayahan. Kemarin sekolah yang lolos baru sekitar 350-an. Mungkin sekarang dilihat lagi mungkin tidak 1.682 itu lolos semua. Mungkin yang lolos hanya 600 atau 700 total. Tapi saya tidak bisa mengira-ngira. Kita tunggu hasil tim Disdik dan Kewilayahan," jelasnya.

Baca juga: Belajar Tatap Muka di Palembang Digelar Mulai 6 September, Uji Coba di 30 SD dan SMP

 

Ada pola-pola yang harus diatur oleh sekolah dalam penyelenggaraan PTM terbatas.  Menurut Ema, hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster penyebaran Covid-19 di sekolah.

"Sesuai dengan Perwal yang sudah ada, karena masih ujicoba dan ada unsur yang namanya terbatas, maka dalam pelaksanaan diberikan kapasitas maksimum 50 persen disetiap ruang kelas dengan pola pengaturan waktu yang clear. Itu sesuai dengan buku pedoman yang dikeluarkan dan ditandatangani oleh Sekda selaku Ketua Harian Penanganan Pandemi covid-19 di Kota Bandung ," akunya.

Pola-pola yang harus diatur seperti jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah, penyediaan cuci tangan dan hand sanitizer, aturan ke toilet dan lain sebagainya.

"Tidak boleh ada kantin. Tidak boleh ada PKL. Diwajibkan membawa makan minum sendiri kecuali yang berpuasa. Membawa hand sanitizer walaupun di sekolah harus ada tempat cuci tangan. Alur datang dan keluar  sekolah diatur mana masuk mana keluar. Vaksinasi terus kita genjot terutama untuk anak 12 tahun ke atas," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com