PALEMBANG, KOMPAS.com - Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Palembang, Sumatera Selatan mulai melaksanakan belajar tatap muka terbatas dengan diikuti sebanyak 25 persen murid, Senin (30/8/2021).
Selain itu, para siswa yang mengikuti proses belajar langsung di kelas diwajibkan menggunakan masker serta mencuci tangan untuk mengikuti protokol kesehatan.
Seorang siswa SMK Negeri 2 di Palembang, Adelia mengaku sangat begitu senang dengan dimulainya belajar tatap muka di sekolah.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Palembang Digelar Mulai 6 September, Uji Coba di 30 SD dan SMP
Proses belajar daring yang selama ini diikutinya banyak mengalami kendala, baik penyampaian materi yang kurang jelas sampai terkadang terkendala masalah jaringan.
"Belajar daring sulit dimengerti, tapi kalau belajar di kelas lebih jelas karena materi yang disampaikan lebih mudah dipahami," kata Adelia usai mengikuti belajar di sekolah.
Selain itu, Adelia pun berharap agar penerapan belajar di sekolah ini tetap berlangsung, sehingga proses belajar bisa dipahami oleh para siswa.
Baca juga: Vaksinasi di Sumatera Selatan untuk Masyarakat Umum Dibuka, Warga Cukup Bawa KTP
"Orangtua saya juga setuju mengikuti belajar tatap muka," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Program Studi Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 2 Palembang Isropil menjelaskan, mereka sudah melaksanakan belajar tatap muka sejak satu bulan lalu dengan jumlah siswa terbatas.
Dalam setiap kelas, dilaksanakan sekolah tatap muka dengan jumlah siswa sebanyak tiga orang. Kemudian, sisanya tetap mengikuti secara online.
"Teori dilaksanakan daring, sementara untuk praktik kita laksanakan di sekolah," jelas Isropil.
Isropil mengaku meski hanya terbatas, belajar secara langsung juga dapat terbilang efektif. Di mana siswa lebih memahami saat diberikan materi.
"Karena untuk praktik sulit dilakukan kalau secara daring," ungkapnya.