Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wonogiri Masuk Zona Oranye Covid-19, Bupati Larang Warga Gelar Hajatan

Kompas.com - 30/08/2021, 11:11 WIB
Muhlis Al Alawi,
Dony Aprian

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Status risiko penularan Covid-19 Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, berubah dari zona merah ke zona oranye.

Hal itu dipicu penurunan jumlah kasus positif Covid-19.

“Laporan harian Covid-19 (LHC) sangat melandai dan menggembirakan. Jumlah kasus positif Covid-19 terus menurun dan warga yang sembuh makin banyak,” kata Bupati Wonogiri, Joko Sutopo kepada Kompas.com, Minggu (29/8/2021).

Baca juga: Percepatan Vaksinasi di Wonogiri, Sehari 25.000 Warga Disuntik Vaksin Covid-19

Melandainya penambahan kasus positif Covid-19 dapat terlihat dari laporan harian Covid-19 per Minggu (29/8/2021).

Penambahan kasus positif kemarin hanya 11 orang dan warga yang meninggal akibat Covid-19 bertambah tiga orang.

Sementara total kasus warga Wonogiri yang terkonfirmasi positif sebanyak 10.939 orang.

Dari jumlah itu, 9.444 dinyatakan sembuh, 310 pasien aktif dan 1.185 meninggal dunia.

“Kalau LHC lokal kami cukup bagus. Cukup menggembirakan. Tinggal ini dijaga optimisme publik dengan mendisiplinkan prokesnya dan pada akhirnya zona kami semakin membaik,” jelas Jekek.

Bagi Jekek, turunya status dari zona merah ke oranye merupakan capaian kolektif dan dukungan seluruh masyarakat Wonogiri untuk berjuang dalam proses penurunan angka infeksius.

Baca juga: Wonogiri Belum Gelar Belajar Tatap Muka, Bupati Jekek: Masih Zona Oranye, Kami Tak Mau Berspekulasi

Setelah masuk zona oranye, Jekek meminta masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan (prokes). Salah satunya melarang warga menggelar pesta pernikahan.

“Jangan menghilangkan kewaspadaan kita. Prokes harus menjadi prasyarat yang dikuatkan. Selain itu aktivitas masyarakat yang menimbulkan kerumunan harus dipertimbangkan dulu. Dicari opsi terbaiknya semisal memiliki hajatan pernikahan cukup prosesinya dahulu dan tidak perlu resepsi,” kata Jekek.

Tak hanya hajatan, kata Jekek, tempat pariwisata dan ruang publik pun masih ditutup kendati Wonogiri sudah masuk zona oranye.

Pasalnya, sampai saat ini Wonogiri bersama enam kabupaten daerah lain wilayah Soloraya masih diterapkan PPMK Level 4.

“Meski status zonasi sudah oranye, tetapi karena masuk aglomerasi empat tentu kami menyesuaikan kebijakan pemerintah pusat,” jelas Jekek.

Jekek mengatakan, pemerintah pusat saat menerapkan penanganan covid-19 berdasarkan aglomerasi wilayah.

Wonogiri masuk aglomerasi empat di Jawa Tengah bersama enam kabupaten/kota lainnya yakni Sukoharjo, Solo, Boyolali, Klaten, Sragen dan Karanganyar.

“Penanganan covid-19 sekarang tidak bisa berdiri sendiri harus kolektif kolegial. Untuk itu harus ada pertanggungjawaban wilayah agar semuanya saling mendukung dan menguatkan,” demikian Jekek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com