LAMPUNG, KOMPAS.com- Komoditas hasil pertanian di Lampung kini bisa langsung di ekspor ke Singapura.
Kapasitas ekspor ini mampu mencapai 6.300 ton per pekan.
Kepastian ekspor langsung ke Singapura ini ditandai dengan peluncuran ekspor perdana PT Great Giant Pineapple Corporation (PT GGPC) Lampung menggunakan Kapal Meratus Line di Pelabuhan Panjang, Minggu (29/8/2021).
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, ekspor perdana ini mengirimkan sebanyak 350 kontainer nanas hasil pertanian yang dikelola PT GGP.
"Totalnya sekitar 6.300 ton. Ini masih sedikit sebenarnya, karena di PT GGPC masih nunggu banyak," kata Susiwijono, Minggu sore.
Baca juga: Jepang Minati Jengkol dan Petai Indonesia, Sumut Sampai Ekspor 4 Ton
Susiwijono mengatakan, ekspor langsung ke luar negeri dari Pelabuhan Panjang ini mampu meningkatkan ekspor nasional secara keseluruhan.
"Ini sebuah terobosan yang bagus. Kita selama ini ada kendala kekurangan kontainer karena ada sejumlah pelabuhan yang melakukan pembatasan di tengah pandemi," kata Susiwijono.
Menurut Susiwijono, dengan adanya ekspor langsung ke luar negeri dari pelabuhan di daerah, mampu mengurangi ongkos logistik.
Lantaran, harga komuditas dalam negeri saat ini sedang berada dalam posisi yang bagus. Sementara pengiriman untuk ekspor sangat terbatas atau terkendala ongkos logistik.
"Meratus Line ini biasanya di domestik, namun sekarang bisa mengangkut langsung ke Singapura. Ini sangat bagus," kata Susiwijono.
Baca juga: Tantangan Gubernur Lampung kepada Nadiem Makarim gara-gara Pembelajaran Tatap Muka
PT GGPC sendiri, kata Susiwijono, tiap minggu sudah siap untuk mengekspor nanas hasil pengelolaan pertanian mereka.