Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampung Bakal Ekspor 6.300 Ton Nanas ke Singapura Tiap Pekan

Kompas.com - 29/08/2021, 18:46 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com- Komoditas hasil pertanian di Lampung kini bisa langsung di ekspor ke Singapura.

Kapasitas ekspor ini mampu mencapai 6.300 ton per pekan.

Kepastian ekspor langsung ke Singapura ini ditandai dengan peluncuran ekspor perdana PT Great Giant Pineapple Corporation (PT GGPC) Lampung menggunakan Kapal Meratus Line di Pelabuhan Panjang, Minggu (29/8/2021).

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan, ekspor perdana ini mengirimkan sebanyak 350 kontainer nanas hasil pertanian yang dikelola PT GGP.

"Totalnya sekitar 6.300 ton. Ini masih sedikit sebenarnya, karena di PT GGPC masih nunggu banyak," kata Susiwijono, Minggu sore.

Baca juga: Jepang Minati Jengkol dan Petai Indonesia, Sumut Sampai Ekspor 4 Ton

Susiwijono mengatakan, ekspor langsung ke luar negeri dari Pelabuhan Panjang ini mampu meningkatkan ekspor nasional secara keseluruhan.

"Ini sebuah terobosan yang bagus. Kita selama ini ada kendala kekurangan kontainer karena ada sejumlah pelabuhan yang melakukan pembatasan di tengah pandemi," kata Susiwijono.

Menurut Susiwijono, dengan adanya ekspor langsung ke luar negeri dari pelabuhan di daerah, mampu mengurangi ongkos logistik.

Lantaran, harga komuditas dalam negeri saat ini sedang berada dalam posisi yang bagus. Sementara pengiriman untuk ekspor sangat terbatas atau terkendala ongkos logistik.

"Meratus Line ini biasanya di domestik, namun sekarang bisa mengangkut langsung ke Singapura. Ini sangat bagus," kata Susiwijono.

Baca juga: Tantangan Gubernur Lampung kepada Nadiem Makarim gara-gara Pembelajaran Tatap Muka

PT GGPC sendiri, kata Susiwijono, tiap minggu sudah siap untuk mengekspor nanas hasil pengelolaan pertanian mereka.

 

Sementara itu, CEO Meratus Line, Farid Belbouab mengungkapkan, rute internasional dari Pelabuhan Panjang ke Singapura ini adalah titik mula yang penting bagi industri kargo di daerah.

"Ini juga momen yang penting bagi para eksportir di daerah karena kondisi sekarang yang sangat kesulitan mencari pengiriman (ekspor) ke luar negeri," kata Farid.

Baca juga: [POPULER NUSANTARA] Permintaan Jokowi soal Ekspor Porang | Tanda Tanya Penyebab Kematian Hartijo

Farid menambahkan, pihaknya berharap para eksportir di Lampung bisa terbantu dengan adanya rute internasional ini.

"Jadi eksportir lokal tidak kesulitan lagi pada sisi logistik," kata Farid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com