Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Sumirah, 62 Tahun Jadi Warga Surabaya, Selama Pandemi Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemerintah

Kompas.com - 27/08/2021, 06:27 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sumirah, warga Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Kota Surabaya hanya bisa menangis saat melihat tetangganya mengambil beras dan uang bantuan selama pandemi.

Padahal perempuan yang lahir pada 18 Februari 1932 itu adalah salah satu warga yang membutuhkan. Nenek 89 tahun itu tinggal seorang diri di tempat kos sederhana berukuran 2x3 meter dan hanya ditemani dua ekor kucing.

Sementara suaminya, Subaru telah meninggal dunia pada 2006 silam. Mereka tidak memiliki keturunan.

Baca juga: Nenek Sumirah Belum Terima Bantuan Pemkot, Anggota DPRD Surabaya: 3 Hari Ini Harus Terealisasi

Sejak sang suami meninggal, Sumirah menggantungkan hidupnya dari berjualan keripik dan jajanan anak-anak.

Untuk membayar indekos Rp 250.000 per bulan, ia mendapatkan uluran tangan dari para dermawan yakni tetangga dan warga sekitar.

"Saya kerja seadanya, tempatnya ngekos Rp 250.000 per bulan," kata Sumirah saat ditemui di rumahnya pada Selasa (24/8/2021).

Baca juga: Soal Nenek Sumirah yang Tak Tersentuh Bantuan Selama Pandemi, Eri Cahyadi: Saya yang Salah

62 tahun jadi warga Surabaya

Sumirah (89), warga Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, hidup sebatang kara di indekos berukuran sekitar 2x3 meter.KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN Sumirah (89), warga Kelurahan Simomulyo Baru, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya, hidup sebatang kara di indekos berukuran sekitar 2x3 meter.
Sumirah mengaku telah menjadi warga Kota Surabaya sejak tahun 1959. Kala itu ia menikah dengan suaminya Subari saat masih berusia 14 tahun.

Selama 62 tahun ia tinggal di Kota Surabaya, beragam pekerjaan telah ia lakukan mulai dari mengasuh anak, menjadi tukang pijat hingga berdagang.

Karena usianya koni sudah tak muda lagi, Sumirah mengaku tak kuat lagi jadi pengasuh anak.

"Sebelumnya saya merawat anak-anak kecil, sekarang sudah tidak kuat, sudah tua. Sama pijat juga kalau ada orang memanggil," kata Sumirah.

Baca juga: Nenek Sumirah Akhirnya Dapat Bantuan, Ini yang Diberikan Pemkot Surabaya

Ia mengaku selama pandemi tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah.

Padahal ia telah menyerahkan berkas-berkas yang dibutuhkan kepada RT-RW tempat ia tinggal. Berkas yang ia serahkan adalah fotokopi KTP, KK, dan SKTM.

"Saya pernah tanya ke Pak RT, 'Lah kok belum dapat (bantuan) apa-apa, Pak?' Dia bilangnya belum ada jatahnya. Saya sampai pernah fotokopi sampai rangkap 20 pas diminta, ya belum ada kabar apa-apa, belum dapat apa-apa sama sekali," kata dia.

Yang ia ingat, namanya pernah didata perihal Bantuan Langsung Tuna (BLT) pada tahun 2009 dan 2013. Setelah itu nama Sumirah tak pernah lagi masuk dalam penerima bantuan.

"Saya sampai pernah bilang ke RT RW begini, 'Pak, saya mau tanya, apa saya ini gelandangan? Kok sampai tidak didata?' Lalu diminta KTP, tapi ya begitu, tidak ada kabar apa-apa," tutur dia.

Baca juga: Saya Hanya Bisa Lihat Orang-orang Ambil Bantuan Beras dan Duit, Hati Saya Menangis

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

8 Orang di Dompu Dilarikan ke Puskesmas Usai Digigit Anjing Diduga Rabies

Regional
Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Kapal Terbakar dan Terdampar di Wakatobi, Polisi: Kami Sudah Menghubungi Owner-nya

Regional
Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Daftar 50 Caleg DPRD Kabupaten Serang Terpilih, KPU: Wajib Lapor Harta Kekayaan Sebelum Dilantik

Regional
Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, 'Sparepart' Dibongkar lalu Dijual

Siswa SMP di Aceh Curi Sepeda Motor Polisi, "Sparepart" Dibongkar lalu Dijual

Regional
Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Presiden Jokowi Cek Harga Sembako Saat Kunjungi Pasar Seketeng Sumbawa

Regional
Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Copot Pegawai yang Terlibat Perdagangan Satwa Ilegal di Kalimantan, Bea Cukai: Ini Tidak Terkait Instansi

Regional
Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Janjikan Rp 200.000 ke Pemilih, Caleg di Dumai Divonis 8 Bulan Penjara

Regional
Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Sah! Ini Daftar Nama Anggota DPRD Kabupaten Purworejo 2024-2029

Regional
Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Hakim Tolak Gugatan Wanprestasi Almas Tsaqibbirru kepada Gibran

Regional
Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Gelora Tak Ingin PKS Gabung Koalisi Prabowo, Gibran: Keputusannya Tunggu Pak Presiden Terpilih

Regional
Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Sukseskan PON 2024, Pemprov Sumut Manfaatkan TI untuk Pendaftaran hingga Logistik

Regional
2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

2 Caleg PDI-P Magelang Mengundurkan Diri meski Terpilih Pemilu, Siapa Mereka?

Regional
Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Daftar 100 Caleg DPRD Banten Terpilih Hasil Pemilu 2024

Regional
Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Bupati dan Wabup Daftar Pilkada Ogan Ilir 2024 di 7 Partai Politik

Regional
Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Saat Pratama Arhan Kembali Tersenyum Usai Indonesia Ditekuk Uzbekistan...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com