"Jangan pernah mulai hari ini lagi di Pemerintah Kota Surabaya ada orang miskin yang pejabat Pemerintah Kota Surabaya tidak tahu. Makanya muter, dikelilingi, dikelilingi itu daerahnya," kata Eri.
"Saya minta maaf. Nenek Sumirah sudah dalam penanganan Pemkot Surabaya. Untuk teman-teman, adukan segala masalah di lapangan lewat aplikasi Wargaku atau hubungi 112," ucap Eri.
Dia juga meminta semua jajaran untuk tidak duduk di belakang meja saja, tetapi aktif turun langsung ke masyarakat.
"Saya minta tolong kepada panjenengan semua, kerja yang maksimal bukan karena harta atau tahta. Tapi ikhlas bekerja sebagai amalan jariyah," ujar dia.
Tak hanya itu, Eri pun meminta mulai saat ini, seluruh pejabat harus mengetahui apabila ditemukan warga membutuhkan khususnya di masing-masing wilayahnya.
Baca juga: Nenek Sumirah Akhirnya Dapat Bantuan, Ini yang Diberikan Pemkot Surabaya
"Tolong warganya di monitor bapak ibu, itu yang namanya pejabat. Sekali lagi, kuncinya panjenengan turun ke masyarakat," jelas dia.
Eri menambahkan, untuk pembayaran zakat yang rutin dilakukan setiap bulan tersebut, dapat dikumpulkan di badan amal zakat yang telah dikelola oleh pemkot.
Sebagian harta yang disisihkan ini nantinya juga akan diberikan kepada warga yang membutuhkan.
"Jumlah Rp 100.000 itu, bukan potongan, tapi zakatnya panjenengan. Banyak warga Surabaya yang masih membutuhkan. Kita percayakan sama badan zakatnya pemkot, dahulukan kemaslahatan warga. Insya Allah kalau ini terus dilakukan akan menjadi berkah untuk kita semua," kata Eri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.