SURABAYA, KOMPAS.com - Kaki Winarto (38) sigap memanjat bagian depan sebuah rumah di Tambaksari Selatan, Surabaya, Rabu (25/8/2021).
Tanpa rasa takut, dia mendobrak pintu lantai dua rumah tersebut.
Tampak di depan matanya, puing-puing bangunan berserakan setelah rumah yang ditinggali oleh tetangganya itu ambruk.
Di antara reruntuhan, mata Winarto tertuju pada tubuh tetangganya Fitri Rani Wulandari yang terbujur sembari memeluk seseorang.
"Sakit... sakit Om," suara lirih seorang bocah terdengar oleh Winarto.
Baca juga: Tewas Lindungi Sang Anak Saat Rumahnya Ambruk, Fitri Dikenal Baik dan Pandai Melukis
Fitri meninggal dengan posisi lindungi anaknya
Winarto perlahan mendekati keduanya. Namun, Fitri sudah dalam kondisi tidak bergerak.
Posisi perempuan itu memeluk dan melindungi kepala putra sulungnya, Moch Nouval Harianto (13).
Sedangkan beberapa bagian tubuh Nouval juga tertimpa reruntuhan dan terdapat potongan kayu pada bagian perutnya.
"Tadi pas bisa masuk ke dalam setelah saya pegang ibunya sudah enggak gerak. Malah yang nyaut itu Nouval. Sakit-sakit, Om. Langsung saya lepas potongan kayu yang kena bagian perutnya," ujar dia.
Winarto pun membantu mengevakuasi Fitri, Nouval dan nenek Nouval yang bernama Nani Sumarni (57).
Ketika rumah tersebut runtuh, Fitri dan Nouval sedang berada di ruang tamu usai mengikuti sekolah daring.
Sedangkan sang nenek berada di dapur belakang rumah.
Baca juga: Sebelum Meninggal, Korban Rumah Ambruk di Surabaya Sempat Temani Anaknya Belajar Daring