Direktur Perguruan Darul Hikam Ruri Ramadhanti mengatakan, sekolahnya sudah mempersiapkan belajar tatap muka terbatas sejak Januari 2021.
Namun, kegiatan belajar secara langsung batal dilakukan karena PPKM.
Menurut Ruri, semua standar operasional prosedur termasuk sarana dan prasarana prokes, pembelajaran, hingga penjemputan sudah disiapkan.
Semua guru dan staf sekolah juga sudah divaksinasi. Pihaknya tinggal menunggu keputusan dari pemerintah.
Ruri mengatakan, apabila belajar tatap muka terbatas dilakukan September, pihaknya akan memulainya dengan 25 persen siswa.
Jadi siswa bergiliran belajar di sekolah dengan sistem hybrid.
"Pada masa transisi hanya 25-30 persen siswa. Nanti setelah melewati masa transisi baru 50 persen," ucap dia.
Siswa yang akan diprioritaskan tatap muka adalah SMP dan SMA.
Sedangkan TK menjadi yang terakhir. Itu pun sekolah tidak memaksa.
Orangtua yang akan menentukan, apakah anaknya mengikuti belajar tatap muka atau tidak.
Pihak sekolah telah melakukan dua kali survei. Hasilnya, orangtua siswa SMP dan SMP rata-rata ingin belajar tatap muka.
Namun untuk SD, hasil surveinya berubah-ubah.
"Makin ke sini, orangtua siswa SD pun lebih banyak yang ingin belajar tatap muka," kata Ruri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.