SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah tidak lagi menggunakan gedung sekolah sebagai tempat isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19.
Mulai akhir Agustus ini, semua gedung sekolah yang digunakan sebagai isoter akan ditutup guna persiapan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM).
"Rencananya di akhir Agustus ini akan kita tutup semuanya (isoter) untuk sekolah karena mau digunakan untuk simulasi PTM," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo Nico Agus Putranto di Solo, Jawa Tengah, Senin (23/8/2021).
Baca juga: Mobil Dinas Wali Kota Solo Gibran di Depan Sekolah Jadi Perhatian, Ini Penjelasannya
Agus mengungkapkan penutupan isoter gedung sekolah dilakukan karena kasus harian Covid-19 Solo sudah menurun secara signifikan.
Adapun gedung sekolah yang dipakai tempat isoter antara lain, SMPN 8, SMPN 25, SD Cemara Dua, SMPN 6, SD Panularan, SMPN 15 dan SDN Cengklik.
"Ini masih ada sekolah yang dipakai isolasi. SMPN 25 tinggal pulangnya saja ada 27 orang, SD Cengklik ada 12 orang dan Panularan ada 20 orang," kata dia.
Dengan adanya penutupan itu, sementara pasien Covid orang tanpa gejala (OTG) akan dikirim ke isoter Asrama Haji Donohudan (AHD) Kabupaten Boyolali.
"Agustus ini sementara kota alihkan ke AHD sambil membuka isoter Dalem Priyosuhartan dan Graha Wisata Niaga," kata dia.
Baca juga: Gibran 3 Kali Tinggalkan Mobil Dinas di Suatu Tempat, Kali Ini di SMK Batik 2 Solo
Agus mengungkapkan isoter Dalem Priyosuhartan memiliki kapasitas 50-60 orang, sedangkan Graha Wisata Niaga mampu menampung 150 sampai 200 orang.
Menurutnya, pembukaan isoter pasien Covid tersebut tidak bisa dilakukan secara bersama-sama. Isoter yang pertama dibuka adalah Dalem Priyosuhartan.