KOMPAS.com - Ambruknya rumah tua sisa peninggalan Belanda di Jalan Tambaksari Selatan RT 04 RW 06 Surabaya, Jawa Timur, memakan korban jiwa.
Korban meninggal yakni Fitri. Saat ditemukan, dia dalam kondisi sedang merangkul melindungi anaknya.
Fitri meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang ambruk tersebut.
Dalam kejadian tersebut, ada tiga orang di dalam rumah, namun ada satu yang dilaporkan tewas.
"Katanya Fitri sudah meninggal, kalau mak e kritis. Fitri ini yang parah karena saya lihat sendiri Fitri melindungi Noval, posisinya merangkul, merunduk melindungi anaknya," kata Winarto, seorang warga di sekitar lokasi, Rabu (25/8/2021).
Baca juga: Rumah Ambruk di Surabaya Timpa 3 Penghuni, 1 Orang Meninggal Dunia
Winarto mengaku, menjadi orang yang pertama kali masuk untuk membantu mengevakuasi dengan alat seadanya.
Ia terpaksa memanjat ke lantai dua lantaran posisi pintu utama terhalang bahan bangunan sehingga tak bisa dibuka.
Ia berteriak memanggil ketiga nama korban yang ada di dalam.
Hanya ibu dari Fitri, Marni, dan anak Fitri, Noval, yang menjawab panggilannya.
"Mak, Mak e. Aku panggil ibu Marni, sahutnya 'Aku nggak popo, Le, bantuen mbakyu-mu ono neng ngarep (aku tidak apa-apa bantu mbak Fitri ada di depan)'. Langsung aku panggil. 'Fit, Fit. Noval, Noval'. Cuma Noval yang jawab, 'Aku di sini, Om'," terang Winarto.