Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kampoeng Batara di Tepi Rimba Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman dan Kepercayaan Diri

Kompas.com - 24/08/2021, 16:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Sekitar 30 anak duduk melingkar di sebuah rumah bambu yang dikelola Kampoeng Batara, Lingkungan Papring, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.

Satu per satu menghitung mulai angka satu hingga 30. Pertama mereka menghitung dalam bahasa Indonesia. Kedua dalam bahasa Madura dan terakhir dalam bahasa Osing.

Tak lama berselang, mereka bermain melatih kekompakan, konsentrasi dan kreativitas dengan menyebutkan nama dirinya dan temannya.

Siapa yang namanya disebut harus menimpali dengan menyebut namanya dan nama temannya.

Siapa yang salah menyebut nama, maka harus berdiri dan memimpin teman-temannya.

Baca juga: Serang Hakim, Terdakwa Berita Hoaks Covid-19 di Banyuwangi Dilaporkan ke Polisi

Selanjutnya, anak-anak tersebut menggambar dan membaca buku bacaan yang menjadi koleksi Rumah Batara. Mereka juga berdiskusi.

Setelah itu, anak-anak ini diminta mempresentasikan apa yang dibaca dan digambar saat itu. Satu per satu anak-anak bercerita, sedankan yang lain mengajukan pertanyaan.

Ada yang malu. Namun banyak dari mereka yang sangat berani berbicara dan menjelaskan maksud buku yang dibacanya.

Kegiatan lainnya, bermain musik tradisional. Kadang juga melakukan jelajah alam. Anak-anak diminta mengenali hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarnya.

Kegiatan anak-anak ini merupakan bagian dari Kampoeng Batara, sebuah wadah pendidikan alternatif di kampung di pinggir hutan Banyuwangi.

Baca juga: Cerita Perajin Songkok Bambu di Banyuwangi, Sebatang Pohon Bisa Hasilkan Rp 1 Juta

Kegiatan dilakukan hanya saat sekolah libur atau hari Minggu oleh anak-anak dengan rentang usia lima hingga 16 tahun.

Mereka anak-anak dari Lingkungan Papring yang terletak di pinggir hutan yang dikelola KPH Banyuwangi Utara.

Papring berjarak sekitar 15 kilometer atau bisa ditempuh dengan 30 menit perjalanan dari pusat Kota Banyuwangi.

Wilayah ini berada di pinggiran hutan KPH Banyuwangi Utara dengan kondisi jalan yang menanjak dan aspal yang sebagian sudah mengelupas.

Masuk ke dalam kampung, jalannya berupa batu dengan lebar tak kurang dari tiga meter.

Meski hanya berjarak 30 menit dari pusat Kota Banyuwangi, Papring dikenal sebagai daerah pelosok yang sulit dijangkau.

Baca juga: Cerita Warga Tepi Hutan Banyuwangi Sulap Bambu Jadi Kerajinan Bernilai Ekonomi Tinggi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Ratusan Polisi Dikerahkan Amankan Krui World Surf 2024

Regional
Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Eks Ketua DPRD Kota Semarang Jadi yang Pertama Ambil Formulir Pilkada di PDI-P

Regional
Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Oknum Petugas Bea Cukai Ketapang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Ekor Burung Dilindungi

Regional
Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Terbongkar, Aksi Pelecehan Seksual Guru terhadap Anak 15 Tahun

Regional
Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Gugatan Wanprestasi ke Gibran Ditolak Hakim, Almas Tak Akan Banding

Regional
Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Citilink Awali Pelayanan di Bandara Rendani dengan Pesawat Cargo Airbus 320 Rute Manokwari-Jakarta

Regional
Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Polda Sumsel Turun Tangan, Jadi Mediator Konflik Sengketa Lahan

Regional
Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Banjir di Lebak Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa Lumpur dan Sampah

Regional
Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Truk Mebel Tabrak Truk Marmer di Turunan Bawen, Satu Orang Tewas

Regional
Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Pj Walkot Pekanbaru Sambut Anggota Komwil I Apeksi di Jamuan Makan Malam Bersama

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Istri Pembunuh Syok dan Pilih Batalkan Resepsi Pernikahan

Regional
Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Jelang Pilkada, Dico Ganinduto Sebut Surveinya di Jateng Baik

Regional
KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

KPU Bangka Kurangi Jumlah TPS pada Pilkada 2024, dari 911 Jadi 600-an

Regional
500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

500-600 Ton Sampah Harian Kota Padang, 61 Persen Sisa Makanan

Regional
Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Panik Ular Masuk Dapur, Ibu di Salatiga Tidak Telepon Damkar tapi Ojek Online

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com