Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kampoeng Batara di Tepi Rimba Banyuwangi, Memupuk Rasa Cinta Kampung Halaman dan Kepercayaan Diri

Kompas.com - 24/08/2021, 16:06 WIB
Kontributor Banyuwangi, Imam Rosidin,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

Tumbuhkan rasa cinta pada kampung halaman

Widie mengaku mengalami sendiri kondisi tak tahu apa potensi kampung tempatnya lahir.

Banyak orang, kata Widie, tak mengenal kampung halamannya sama sekali. Misalnya mereka tak tahu potensi dan nama pohon yang ada di sekitarnya.

Di benaknya, dunia di luar kampung sendiri adalah tujuan mencari pendidikan, kerja, dan pengetahuan. Tidak ada kebanggaan sama sekali terhadap kampung sendiri.

"Sehingga yang di kampungnya ditinggalkan. Ketika mereka sudah keluar enggan pulang," katanya.

Padahal, kata Widie, di luar kampung belum tentu menjadi solusi semua kebutuhan. Sebab, jika tahu dan mengenal kampungnya maka bisa peroleh pendidikan hingga ekonomi.

"Dengan di kampung itu bisa jadi ruang untuk belajar hal sekitar. Lalu mengetahui persoalan dan bagaimana menyelesaikannya," katanya.

Baca juga: Sejarah Perang Bayu di Banyuwangi, Perang Paling Kejam yang Dialami Belanda

Di Kampoeng Batara, anak-anak diajari membaca, menulis, dan berhitung (calistung). Membaca wajib dilakukan selama lima menit sebelum kegiatan.

Lalu berdiskusi. Hal ini menjadi penting untuk memberikan ruang kepada anak-anak untuk menyampaikan pendapatnya.

Sekolah, menurutnya bukan menjadi ruang komando atau anak hanya diminta menerima perintah dan penjelasan. Sekolah harus jadi ruang bagi anak untuk menyampaikan.

"Anak diberi ruang apa yang ingin kamu lakukan, apa yang impikan, apa yang tak disukai. Jangan dipaksakan," katanya.

Menurutnya, dengan berdiskusi dan menyampaikan pendapat membuat anak-anak memupuk kepercayaan dirinya. Ia mengakui dulu anak-anak Papring pemalu.

"Bahkan ada yang menangis kalau ketemu orang baru," katanya.

Sementara secara umum, dulu warga di kampungnya banyak yang malu hanya untuk sekadar mengaku sebagai warga Papring.

Alasannya, Papring dikenal sebagai daerah pelosok dengan jalan rusak dan terletak di pinggir hutan.

Harapannya, melalui pendidikan berbasis adat dan lingkungan, anak-anak bisa merawat tradisi dan menjaga akar budaya.

"Karena salah satu cara membangun bangsa adalah dimulai membangun kampungnya," kata bapak anak satu ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com