“Inilah yang diprayascita, di wisuda agar nantinya dunia kembali seperti sedia kala, dengan demikian tujuan Pemerintah Kota Denpasar melaksanakan upacara ini adalah sebagai upaya niskala untuk mengimbangi usaha sekala (prokes, vaksinasi dan sebagainya) dalam penanganan pandemi Covid-19,” ujar dia.
Dipilihnya upacara bertepatan dengan Kajeng Klwion Pemelastali bukan lah tanpa alasan.
Selain merupakan Kajang Kliwon terakhir dalam hitungan pawukon, Kajeng Kliwon tersebut merupakan salah satu yang pingit.
Setalah upacara berlangsung, tirta pangeruwatan (air suci) kemudian ditakur untuk diserahkan kepada Desa Adat se-Kota Denpasar yang selanjutnya dibagikan kepada masyarakat Kota Denpasar.
Baca juga: Ini 2 KKB Papua Paling Berbahaya dan Sosok Pemimpinnya
“Semoga setelah upacara ini lambat laun virus dan penyakit yang ada dapat kembali mereda dan kita bisa kembali hidup dalam era new normal,” ujar dia.
Pelaksanaan upacara sendiri dihadiri langsung Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Ketua TP PKK Kota Denpasar Ny Sagung Antari Jaya Negara, Ketua Gatriwara Kota Denpasar Ny Purnawati Ngurah Gede, serta Pj Sekda Kota Denpasar I Made Toya.
Dalam upacara tersebut juga dipentaskan Wayang Emas Samirana, Sesolahan Sang Hyang Tri Semaya dengan topeng emas, Gambelan serta Kekidungan.
Seluruh rangakaian upacara dipuput Sulinggih Siwa Budha yakni Ida Pedanda Gede Putra Simpangan Manuaba, Griya Simpangan Pejeng dan Ida Pedanda Gede Jelantik Giri, Griya Gunung Sari Peliatan Ubud dengan seluruh peserta yang terlibat telah didahului rapid test antigen dengan hasil negatif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.