LEBAK, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, baju adat Baduy laris manis di pasaran setelah dipakai oleh Presiden Joko Widodo saat Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus lalu.
Bahkan untuk tasnya, kata dia, sudah habis sejak kemarin dan sulit ditemukan.
Baca juga: Cerita Kepala Desa Saat Jokowi Pesan Pakaian Adat Baduy untuk Digunakan Saat Sidang MPR
Hal tersebut dikatakan Sandi saat melakukan kunjungan kerja di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (20/8/2021).
Baca juga: Makna Ikat Kepala, Tas, dan Baju Adat Baduy yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR
Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga memakai baju adat suku dari Provinsi Banten tersebut, lengkap dengan ikat kepala serta tas koja.
"Baju yang saya pakai ini sangat viral di seluruh platform e-commerce, karena bapak presiden memutuskan memakai pakaian khas Lebak, yaitu pakaian Baduy. Kemarin saya dapat laporan stok tasnya habis di seluruh platform e-commerce, habis semua," kata Sandiaga saat konferensi pers, Jumat.
Sandiaga mengatakan, Jokowi saat memakai baju adat Baduy, dilihat oleh lebih dari 300 juta penonton saat melakukan pidato.
Foto-foto saat mengenakan baju Baduy juga tersebar luas di media sosial.
Ini kemudian berdampak positif terhadap penjualan baju tersebut.
Sandiaga juga menceritakan pengalamannya saat mengenakan baju adat berwarna hitam tersebut. Kata dia baju Baduy yang dikenakannya itu nyaman dipakai.
"Kalau baju ini menurut saya enak sekali dipakai, sangat nyaman," kata dia.
Sandiaga mengatakan, larisnya penjualan baju Baduy di marketplace, membuktikan bahwa sektor ekonomi bisa bangkit di masa pandemi jika dipromosikan dengan bangga.
Salah satu warga Baduy yang juga menjual baju khas sukunya bernama Mulyono.
Mulyono menceritakan, sejak pandemi usaha jualan kerajinan khas Baduy miliknya di marketplace sempat terhenti karena sepi pembeli. Namun, kini pesanan kembali ramai.