Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno: Usai Dipakai Jokowi, Pakaian Suku Baduy Ludes Terjual di Seluruh Marketplace

Kompas.com - 20/08/2021, 16:35 WIB
Acep Nazmudin,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LEBAK, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, baju adat Baduy laris manis di pasaran setelah dipakai oleh Presiden Joko Widodo saat Sidang Tahunan MPR RI pada 16 Agustus lalu.

Bahkan untuk tasnya, kata dia, sudah habis sejak kemarin dan sulit ditemukan.

Baca juga: Cerita Kepala Desa Saat Jokowi Pesan Pakaian Adat Baduy untuk Digunakan Saat Sidang MPR

Hal tersebut dikatakan Sandi saat melakukan kunjungan kerja di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, Jumat (20/8/2021).

Baca juga: Makna Ikat Kepala, Tas, dan Baju Adat Baduy yang Dipakai Jokowi Saat Sidang Tahunan MPR

Dalam kesempatan tersebut, Sandiaga juga memakai baju adat suku dari Provinsi Banten tersebut, lengkap dengan ikat kepala serta tas koja.

"Baju yang saya pakai ini sangat viral di seluruh platform e-commerce, karena bapak presiden memutuskan memakai pakaian khas Lebak, yaitu pakaian Baduy. Kemarin saya dapat laporan stok tasnya habis di seluruh platform e-commerce, habis semua," kata Sandiaga saat konferensi pers, Jumat.

Sandiaga mengatakan, Jokowi saat memakai baju adat Baduy, dilihat oleh lebih dari 300 juta penonton saat melakukan pidato.

Foto-foto saat mengenakan baju Baduy juga tersebar luas di media sosial.

Ini kemudian berdampak positif terhadap penjualan baju tersebut.

Sandiaga juga menceritakan pengalamannya saat mengenakan baju adat berwarna hitam tersebut. Kata dia baju Baduy yang dikenakannya itu nyaman dipakai.

"Kalau baju ini menurut saya enak sekali dipakai, sangat nyaman," kata dia.

Sandiaga mengatakan, larisnya penjualan baju Baduy di marketplace, membuktikan bahwa sektor ekonomi bisa bangkit di masa pandemi jika dipromosikan dengan bangga.

Salah satu warga Baduy yang juga menjual baju khas sukunya bernama Mulyono.

Mulyono menceritakan, sejak pandemi usaha jualan kerajinan khas Baduy miliknya di marketplace sempat terhenti karena sepi pembeli. Namun, kini pesanan kembali ramai.

"Sejak pandemi baju adat Baduy hanya terjual satu saja dalam tiga bulan, tapi sejak dipakai Pak Presiden, hingga hari ini saya sudah mengirim empat pesanan keluar kota," kata Mulyono saat berbincang dengan Kompas.com, Jumat.

Seluruh yang dipakai Jokowi, kata dia, mulai dari ikat kepala atau lomar, baju, hingga tas koja ramai dipesan. Bahkan ada satu pembeli yang juga turut bertanya adakah jual sandal yang dipakai Jokowi.

"Makanya saya sangat terhormat dan berterima kasih kepada Pak Presiden, dampaknya sangat positif," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Takut dan Malu, Siswi Magang di Kupang Melahirkan dan Sembunyikan Bayi dalam Koper

Regional
Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Pemkot Semarang Adakan Nobar Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Balai Kota

Regional
Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com