Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Elang Jawa dan Elang Ular Bido Dilepasliarkan di Kawasan Bromo Tengger Semeru

Kompas.com - 19/08/2021, 17:10 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melepasliarkan seekor elang jawa atau Nisaetus bartelsi dan elang ular bido atau Spilornis cheela di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Rabu (18/8/2021).

Plt. Kepala Balai Besar TNBTS, Novita Kusuma Wardani mengatakan, elang jawa yang dilepasliarkan itu berjenis kelamin betina dan diberi nama Araga.

Tubuh satwa yang identik dengan burung Garuda itu berukuran sedang sekitar 70 sentimeter. Rentang sayapnya berukuran 100 sentimeter dan warna bulu keseluruhan coklat.

Baca juga: Model di Malang Mengaku Fotonya Diunggah di Akun Fetish, Terduga Pelaku Menyamar sebagai Wanita

Hasil penyerahan masyarakat

Novita menjelaskan, elang jawa itu merupakan hasil penyerahan masyarakat kepada Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat.

Elang jawa itu lantas diserahkan ke Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) untuk dilakukan rehabilitasi selama 13 bulan.

Setelah mememuhi syarat, elang jawa tersebut kemudian dilepasliarkan.

"Kriteria yang menentukan kelayakan pelepasliaran elang jawa dilakukan dengan penilaian perilaku dan pemeriksaan kesehatan. Meliputi perilaku terbang, bertengger, berburu, dan interaksi dengan manusia," kata Novita melalui keterangan tertulis, Kamis (19/8/2021).

Baca juga: Densus 88 Tangkap Pasutri Terduga Teroris di Malang, 2 Laptop Disita

 

Satwa langka dan dilindungi

Novita mengatakan, elang jawa memiliki ciri khas jambul di bagian kepalanya dan umumnya dijumpai pada kawasan hutan dataran rendah dengan ketinggian 600 hingga 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 4 tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional, elang jawa merupakan satwa langka nasional.

Baca juga: 13 Ekor Elang Sitaan Petugas di Jakarta Dikirim ke Bangka Sebagai Titipan Negara

 

Elang ular bido (Spilornis cheela) Elang ular bido (Spilornis cheela)
Sementara, elang ular bido yang dilepasliarkan bernama Moris.

Satwa itu juga didapat dari penyerahan warga di Bogor kepada Pusat Suaka Satwa Elang Jawa (PSSEJ) Loji, Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (BTNGHS) pada 21 Desember 2020.

Elang ular bido itu berjenis kelamin jantan dengan ciri khas kulit kuning tanpa bulu di antara mata dan paruh.

Kakinya berwarna kuning, memiliki sayap lebar dan membulat, berwarna gelap dan berekor pendek.

Elang itu menjalani masa rehabilitasi selama lima bulan sebelum dinyatakan siap untuk dilepasliarkan.

"Kondisi saat ini sehat, mampu terbang dan bertengger serta berburu mangsa sehingga dinyatakan siap untuk dilepasliarkan," katanya.

Baca juga: Agar Tak Kehilangan Mangsa, Begini Cara Elang Mengedipkan Mata

Elang ular bido sering melintasi hutan, perkebunan, dan padang rumput. Umumnya dijumpai pada ketinggian 700 hingga 2.000 mdpl.

Novita mengatakan, elang jawa dan elang ular bido merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi.

Hal itu tercantum pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa Dilindungi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com