Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Tenun Gringsing yang Dikenakan Puan Maharani, Penolak Bala dari Karangasem Bali

Kompas.com - 17/08/2021, 08:38 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Ketua DPR RI Puan Maharani menggunakan pakaian adat Bali Payas Agung dengan kain tenun gringsing saat menghadiri Sidang Tahunan MPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Senin (16/8/2021).

Payas Agung adalah pakaian adat Buleleng yang terdiri dari atasan yang disebut angkin prada (serupa stagen) yang dilengkapi selendang disampir ke bahu.

Sedangkan bawahan menggunakan tenun gringsing khas Bali hingga mata kaki dengan warna dan corak bali yang terkesan mewah.

Baca juga: Kisah Asmara Orangtua Sukarno di Bali, Soekemi Jatuh Cinta Pada Ayu Nyoman Rai

Berasal dari Desa Tenganan, Karangasem, Bali

Berbagai hiasan dinding yang dijual sebagai cendera mata dari Desa Tenganan. Berbagai hiasan dinding yang dijual sebagai cendera mata dari Desa Tenganan.
Dikutip dari buku Dibalik Kain Tenun Gringsing Tenganan, Karangasem yang disusun I Nyoman Lodra, gringsing adalah sebutan kain tenun yang dibuat perajin dari Desa Adat Tenganan, Karangasem. Bali.

Disebutkan bahwa semua anak dan perempuan dewasa di desa tersebut memiliki kemampuan menenun kain gringsing sehingga kain khas Bali bertahan dan berkembang di masyarakat hingga saat ini.

Tenun gringsing dibuat secara manual. Setiap helai benang dimasukkan, disusun satu per satu sesuai dengan desain sampai menjadi helai kain.

Baca juga: Menjumpai Sisi Lain Bali di Desa Adat Tenganan

Perajin masih menggunakan alat bukan mesin (ABM) yang masih tradisional dan dibuat dari kayu yang dirancang sendiri, dengan sangat sederhana.

Pembuatan kain tenun gringsing, diawali dengan proses ritual di tempat mereka bekerja agar proses pengerjaan berjalan lancar.

Selain itu, sebelum pengerjaan dilakukan, perajin tenun harus memastikan tidak ada halangan seperti kematian dan tidak dalam kondisi datang bulan (haid).

Kain tenun ini memiliki ciri khas warga gelap, seperti coklat tua, merah tua, dan biru tua. Warna-warna tersebut dihasilkan dari tumbuhan, buah-buahan, dan akar-akaran yang ada di sekitar hutan di Nusa Panida, Klungkung.

Baca juga: Sejarah Istana Tampak Siring Bali, Berdiri Atas Prakarsa Soekarno Setelah Indonesia Merdeka

Bagi masyarakat Tenganan, warna coklat tua cenderung mengesankan kegelapan yang menampakkan kesan magis, tentang alam, dan ketuhanan.

Kain gringsing merupakan satu-satunya tenun ikat ganda yang berasal dari Indonesia.

Tenun dobel ikat yang memiliki arti tersendiri dalam kehidupan masyarakat Tenganan Pegringsingan yaitu sebagai suatu penyatuan lahir dan batin.

Pemaknaan kain tenun dobel ikat sebagai penyatuan lahir batin pada kehidupan kemanusiaan yang mereka jalankan sehari-hari.

Baca juga: Mbok Sarinah dan Kepedihan Bung Karno Muda di Mojokerto

Sebagai tolak bala

Kain tenun gringsing yang menggunakan teknik ikat ganda dari Desa Tenganan, Bali. Kain tenun gringsing yang menggunakan teknik ikat ganda dari Desa Tenganan, Bali.
Mitos yang berkembang di masyarakat, kain tenun gringsing dipercaya memiliki kekuatan gaib yang mampu menangkal pengaruh-pengaruh jahat, serta dipercaya dapat menyembuhkan penyakit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com