Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Gerilyawan Wanita, Sri Ngestoe Padinah, Dipukul Tentara Belanda gara-gara Kelapa

Kompas.com - 17/08/2021, 06:00 WIB
Sukoco,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Bertugas lakukan pencatatan

Selama bergabung dengan KDM, tugas Sri Ngestoe Padinah adalah mencatat perintah komandan terkait strategi perang yang akan diterapkan.

Dia harus mencatat jumlah granat yang rencananya akan diledakkan serta mencatat lokasi rencana penyerangan

Pada waktu itu tidak banyak orang yang bisa membaca dan menulis. Namun, Sri Ngestoe bisa melakukannya.

“Semua dicatat termasuk di mana granat akan diledakkan karena jumlahnya sedikit jadi harus matang strateginya,” imbuhnya.

Baca juga: Peringati HUT ke-71 Jateng, Kiai dan Santri Gelar Doa Tolak Bala

Para gerilyawan, kata Sri Ngestoe, terus berusaha menghalangi upaya pasukan Belanda memasuki wilayah Kabupaten Magetan.

Mereka memasangi penghalang baik kayu maupun batang pisang di tengah jembatan Gandong yang langsung menuju Kantor Bupati Magetan saat itu.

Mengetahui strategi yang diterapkan oleh gerilyawan, pasukan Belanda sempat memilih memutardengan melewati jembatan yang tidak dipasangi bom.

“Pada waktu itu jembatan yang dari timur di Carat itu sudah dihancurkan, ternyata mereka tahu dan melambung lewat jembatan di Njawar,” imbuhnya.

Baca juga: Kisah Kapten Masrin di Balik Peristiwa Diboyongnya Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok

Dipukul tentara Belanda gara-gara kelapa

ilustrasi buah kelapaPIXABAY/ASTAMA81 ilustrasi buah kelapa

Setelah berhasi memasuki Kabupaten Magetan, beberapa tentara Belanda memilih sebuah rumah penduduk di Desa Bulukerto, tepatnya sebuah rumah di Jalan Samodra Nomor 9 untuk disinggahi.

Rumah tersebut persis berada di depan rumah Sri Ngestoe Padinah.

Sri Ngestoe mengenang, dirinya sering pulang pergi antara rumah dengan tempat pengungsian ketika itu.

“Dulu umur segitu masih dianggap anak-anak, jadi Belanda tidak curiga,” katanya.

Pada suatu hari, pasukan Belanda menembaki pohon kelapa milik orangtuanya dengan senjata otomatis milik mereka.

Rentetan tembakan tersebut membuat seluruh buah kelapa berjatuhan tanpa tersisa.

Sri Ngestoe yang masih muda, tanpa takut memarahi pasukan Belanda. Dia marah karena menyayangkan buah kelapa keluarganya terbuang sia-sia.

Baca juga: Pemkot Makassar Gelar Perayaan HUT RI di Pantai Losari, Tempat Lain Dilarang

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com