Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kapten Masrin di Balik Peristiwa Diboyongnya Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok

Kompas.com - 16/08/2021, 19:53 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Hari ini tujuh puluh enam tahun lalu, 16 Agustus 1945 dini hari Soekarno-Hatta diboyong kaum muda ke Rengasdengklok, Karawang.

Di sisi peristiwa itu, ada peran Kapten Raden Masrin Muhammad, Pimpinan Pembela Tanah Air (Peta) di Rengasdengklok.

Kapten Masrin kala itu berperan mengamankan jalur dan tempat yang dilalui dua tokoh proklamator beserta rombongannya.

Dengan kata lain, Kapten Masrin yang menjadi pelindung keduanya saat berada di Rengasdengklok.

Baca juga: Gedung Kawedanaan Rengasdengklok, Saksi Sejarah yang Kini Jadi Tempat Orang Mabuk

Sembari duduk bersila di atas karpet, Wiwin Winara menunjukkan foto-foto Kapten Masrin.

Saat duduk di Kantor Lurah Rengasdengklok dan saat selepas upacara peringatan HUT RI bersama rekan-rekan veteran.

Bagi anak keempat Kapten Masrin itu, peristiwa 16 Agustus bukanlah penculikan. Menurutnya, Soekarno-Hatta saat itu bersedia diboyong ke Rengasdengklok.

Keamanannya pun dijamin oleh para pemuda dan tentara Peta.

Kapten Masrin, kata Wiwin, bahkan telah membuat sebuah peta darurat Republik Indonesia (RI). Peta darurat RI itu dibuat oleh Kapten Masrin pada 14 Mei 1945 sampai 16 Agustus 1945.

Dalam keterangan peta digambarkan beberapa simbol batas kabupaten, sungai, irigasi, jalan raya provinsi, jalan kereta api besar, dan kecil, jalan daerah, dan batas wilayah RI darurat, dan simbol pertahanan.

"Sejak 14 Agustus, Rengasdengklok telah aman," ujar Wiwin, ditemui di makam Kapten Masrin, Dusun Bojong II, Desa Rengasdengklok Selatan, Kecamatan Rengasdengklok, Karawang, Senin (16/8/2021).

Atas perannya itu, Kapten Masrin pun dianugerahi tanda jasa Pahlawan oleh Presiden Soekarno pada 10 November 1958. Juga penghargaan dari Kementerian Pertahanan Staf Angkatan Darat saat itu.

"Beberapa berkas tinggal fotokopi, aslinya disimpan di Kantor Veteran namun saat ini rusak," ujar Wiwin sembari menunjukkan dokumen ayahnya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com