KARAWANG, KOMPAS.com-Dalam waktu lima hari, vaksinasi keluarga di Karawang mencapai 191.800 orang. Karena itu, pilot project program Badan Kependudukan dan Keluarga Nasional (BKKBN) itu diklaim efektif meningkatkan capaian vaksinasi.
"Alhamdulillah dalam 5 hari kita bisa menyelesaikan vaksinsi dosis pertama bagi 191.800 orang," kata Bupati Karawang Cellica Nurrchadiana melalui pesan singkat, Sabtu (14/8/2021).
Cellica menyebut program vaksinasi keluarga yang menggandeng 801 praktik bidan mandiri efektif. Ini merupakan pilot project dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan, dan disetujui Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves).
Baca juga: Kabar Baik, Karawang Akan Dapat 200.000 Dosis untuk Program Vaksinasi Keluarga
Selain mendekatkan fasilitas kesehatan, vaksinasi juga menjangkau masyarakat yang tak mempunyai media sosial atau telepon genggam untuk mengakses pendaftaran secara online. Pesertanya anggota keluarga termasuk anak yang berumur di atas 12 tahun.
Pelaksanaannya, ujar dia, ada yang di kantor desa, puskesmas, dan tempat (PMB) dengan pelaksana bidan. Pemkab Karawang juga melibatkan relawan tenaga kesehatan dan IT, serta kreator konten.
Program vaksinasi keluarga yang syaratnya hanya membawa KTP dan Kartu Keluarga (KK) itu diharapkan membentuk kekebalan kelompok di keluarga tersebut.
"Secara pendataan juga lebih tepat dan akurat sehingga membantu kami untuk menindaklanjuti untuk kebijakan yang akan kami berlakukan di daerah," katanya.
Baca juga: Sejak Subuh, Warga Karawang Sudah Antre untuk Vaksinasi Keluarga
Saat ini, dari 29 Januari sampai 8 Agustus 2021 vaksin Covid-19 telah menyasar sekitar 17,45 persen atau sekitar 335.445 orang dosis pertama kurang lebih 6 bulan. Sasaran vaksinasi di Karawang diketahui sejumlah 1.917.354 orang.
Jika percontohan itu terus dilanjutkan, kata Cellica, ia optimistis dapat menyelesaikan 100 persen vaksinsi dosis pertama pada akhir Desember 2021.
"Saya sangat berharap program percontohan ini dilanjutkan oleh Pemerintah Pusat," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.