BORONG, KOMPAS.com-Para musisi dari Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur menggelar Festival Pulau Bernyanyi Flores atau Flores The Singing Island Festival.
Festival ini merupakan kado untuk negara dan seluruh rakyat Indonesia serta cara berbeda dalam merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-76 RI.
Parade musik virtual itu digelar Selasa (17/8/2021) jam 14.00 WIB melalui kanal YouTube Kementerian Pariwisata dan kanal BOPLF dan NESTORNATION pada hari berikutnya.
Berbeda dengan rencana awal yang akan menampilkan 10 ribu penyanyi yang akan tampil secara simultan dari kabupaten-kabupaten di Flores, maka festival ini hanya dapat dinikmati secara virtual melalui platform media sosial, terutama YouTube.
Baca juga: Kado HUT Ke-76 RI, 17 Tikungan Sirkuit MotoGP Mandalika Selesai Diaspal
Masyarakat Flores diharapkan turut serta menyanyikan lagu tema festival yang sudah disebarkan dari rumah mereka masing-masing .
Suguhan virtual ini merupakan pilihan terbaik saat ini di tengah pandemi yang melanda dunia.
Dirut Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLF) Shana Fatina mengatakan, Flores sudah dikenal tentang keindahan alamnya, kini saatnya budayanya yang luar biasa diperkenalkan.
Penggagas festival pemusik Ivan Nestorman berharap festival ini memberi brand baru kepada pulau indah itu sebagai "Pulau Bernyanyi" atau The Singing Island.
Festival ini melibatkan 100-an lebih pemusik Flores baik dari pulau itu maupun diaspora.
Baca juga: Ikhlas 8 Bebek Jualannya Dibayar Pakai Uang Palsu, Mbah Mardi Diberi Rp 2 Juta oleh Seorang Pejabat
Jaap Kuns, etnomusikog terkenal Belanda pernah mampir di Flores dan merekam musik di sana pada tahun 1930.
Kuns mengatakan, meskipun dia datang dengan harapan tinggi ke pulau itu, tetap saja ia terkagum- kagum melihat kenyataan musikal yang dijumpai di sana baik berupa alat musik maupun ragam nyanyian masyarakat yang unik.
Di Flores, dalam jangka waktu lama telah terjadi pertemuan budaya yang cukup intens.
Flores menyimpan banyak irama yang khas semisal dolo dolo, bladu bladat, gawi, jai, mbata, ndundu ndake.
Dalam festival ini selain indigenous music, musik neo tradisi turut ditampilkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.