Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Mahasiswa Relawan Vaksinasi: Seru, Hectic, tapi Senang

Kompas.com - 14/08/2021, 21:13 WIB
Reni Susanti,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Universitas Padjadaran (Unpad) melibatkan mahasiswa dalam vaksinasi yang digelar di sejumlah tempat. Mereka bertugas sebagai relawan vaksinasi.

Salah satunya adalah Tasya Alya Firdaus. Mahasiswa semester 7 Fakultas Farmasi Unpad ini sudah enam kali menjadi relawan vaksinasi.

"Saya membantu sebagai asisten vaksinator. Pernah juga membantu proses manajemen penyimpanan vaksin, dan membantu di meja observasi atau memasukkan data peserta ke dalam aplikasi Pcare," ujar Tasya saat dihubungi Sabtu (14/8/2021).

Baca juga: Kisah Relawan Peduli Covid-19 di Riau, Bantu Pinjamkan Tabung Oksigen, Dapat Dukungan Gubernur dan Wali Kota

Selama menjadi relawan, Tasya mengaku mendapatkan banyak pengalaman yang berkesan.

Apalagi, keikutsertaannya pada program Kampus Merdeka juga sudah terintegrasi dengan kegiatan perkuliahan.

Seperti diketahui, keikutsertaan Tasya sebagai relawan vaksinasi merupakan implementasi dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka Kemendikbudristek untuk bidang vaksinasi.

“Biasanya setahun praktikum daring, tapi dengan jadi relawan sudah dianggap praktikum juga, bisa langsung terjun ke lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat. Seru, hectic tapi senang,” kata Tasya.

Baca juga: Dipecat dan Harus Hidupi Keluarga, Kakek Rusman Ingin Jadi Relawan Covid-19, Lakukan Aksi Tunggal di Jalanan

Mahasiswa relawan lainnya, Meivie Tivalli mengatakan hal serupa.

Mahasiswa semester 7 Program Studi Biologi Fakultas MIPA ini mengaku senang menjadi relawan dan membantu proses vaksinasi di Unpad.

“Banyak manfaatnya dan menjadi pengalaman juga bagi saya,” kata Meivie.

Meivie sudah lima kali ikut menjadi relawan pada kegiatan vaksinasi Unpad.

Bersama mahasiswa Biologi lainnya, Meive menempati posisi gatur di bagian depan. Ia bertugas mengatur alur relawan yang akan masuk ke dalam ruang vaksinasi.

Sekalipun bukan berasal dari fakultas rumpun kesehatan, Meivie mengaku banyak mendapat pengalaman di dunia yang baru ia masuki.

“Ini pengalaman baru bagi saya, sebelumnya saya banyak melakukan pengabdian di bidang pendidikan,” tuturnya.

Baca juga: Honor 6 Bulan Belum Cair, Relawan Pemakaman Covid-19: Saya Punya Anak Istri

Dari seluruh fakultas

Dalam rilisnya, Koordinator vaksinasi Satgas Covid-19 Unpad, Insi Farisa Desy Arya mengatakan, sebanyak 125-146 relawan mahasiswa ikut serta dalam pelaksanaan vaksinasi di Unpad.

Mahasiswa tersebut merupakan peserta program Kampus Merdeka maupun relawan di luar Kampus Merdeka yang secara khusus ikut mengatur jalannya proses vaksinasi.

Insi menjelaskan, mahasiswa tersebut dari seluruh fakultas, bukan hanya kesehatan.

Pada pelaksanaannya, setiap relawan tergabung dalam satu kelompok Kampus Merdeka. Satu kelompok akan memiliki satu dosen pembimbing.

Melalui program Kampus Merdeka, keikutsertaan sebagai relawan akan terintegrasi ke pendidikan.

Baca juga: Honor Relawan Pemakaman Jenazah Covid-19 di Jember Belum Cair Enam Bulan

Program ini setara dengan mengikuti perkuliahan 3 SKS yang disesuaikan dengan kebijakan prodi masing-masing.

“Mereka bisa dikonversi dengan KKN ataupun elektif,” sambungnya.

Lebih lanjut Insi memaparkan, untuk bisa dianggap mengikuti perkuliahan 3 SKS, mahasiswa diwajibkan untuk menjadi relawan setidaknya 8-10 kegiatan vaksinasi massal maupun reguler di Unpad.

Selain vaksinasi massal, Unpad membuka pelayanan vaksinasi reguler yang digelar di Klinik Kesehatan Unpad, baik di kampus Dipati Ukur maupun Jatinangor.

Wahana baik

Keikutsertaan mahasiswa sebagai relawan bertujuan untuk mendapatkan ilmu dan pengalaman secara langsung.

Selain itu, para dosen yang bertindak sebagai pembimbing juga bisa mengonversikan kegiatan ini sebagai realisasi pengabdian kepada masyarakat.

Insi menjelaskan, ada sejumlah capaian yang akan diperoleh mahasiswa. Capaian pertama, mahasiswa akan didorong untuk bekerja sama.

Baca juga: Cerita Relawan Pencari Oksigen: Pernah Antre Lama, di Jalan Saya Ditelepon, Pasiennya Sudah Meninggal

Keikutsertaan mahasiswa dari berbagai fakultas mendorong mereka untuk belajar membangun kerja tim yang baik.

Capaian kedua, mahasiswa belajar bagaimana melayani dan memiliki jiwa melayani orang. Hal ini membutuhkan komunikasi yang baik agar peserta akan mendapat pelayanan berkesan.

Hal ini juga termasuk bagaimana cara menolak yang baik apabila ada masyarakat yang ingin divaksin tetapi tidak melakukan pendaftaran daring terlebih dahulu.

“Ini kesempatan yang baik yang bisa dicapai di era pandemi. Lewat daring, pembelajaran seperti ini agak susah, human touch-nya kurang,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Kemenkes Berikan Beasiswa Kedokteran Khusus untuk Anak Asli Natuna

Regional
Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com