Selain itu, pernah suatu kali Satya merasa kewalahan karena mengantar banyak pasien.
Jika biasanya rata-rata dalam sehari bisa mengantar 2-4 orang, kala itu dia membawa 7 pasien.
Seusai mengantar pasien terakhir di hari itu, pukul 02.00 WIB dia masih mendapat panggilan untuk mengantar pasien.
Baca juga: Bantu Warga Isoman, Dokter Gratiskan Konsultasi, hingga Pemuda Blusukan Antar Makanan
Namun, permintaan itu terpaksa ditolaknya karena sudah kelelahan.
“Ada telepon lagi masuk tetapi saya tolak sudah jam 2 pagi, saya sudah tidak kuat untuk mengantar. Tetapi kalau rata-rata 2-4 pasien,” jelasnya.
Membawa 7 pasien Covid-19 dalam sehari menjadi rekor tersendiri bagi Satya selama menggeluti jasa antar jemput ini.
Baca juga: Sediakan Bubur Gratis untuk Pasien Isoman, Pedagang Ini Tiap Hari Kirim Bantuan
Kata Satya, dia tidak mematok bayaran untuk jasanya. Pengguna bisa membayar seikhlasnya maupun semampunya. Dia bahkan beberapa kali tidak dibayar oleh pasien.
“Ada yang memberi banyak ada yang tidak. Ini kan seperti subsidi silang,” ungkapnya.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Khairina)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.