Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pendamping PKH Korupsi Rp 450 Juta | Kisah Pilu Bocah SD Tersiram Minyak Mendidih

Kompas.com - 09/08/2021, 05:59 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Kasus Penny Tri Herdiani, seorang Pendamping Sosial Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, yang diduga korupsi Rp 450 juta menjadi sorotan.

Atas perbuatannya, Penny terancam dikenai hukuman penjara seumur hidup.

Sementara itu, kisah pilu gadis Tiara di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, juga menyita perhatian.

Tiara alami luka bakar di sekujur tubuh, terutama di bagian paha membuat Tiara kesulitan menggerakan badan

Bocah malang itu pun terpaksa harus menjalani perawatan di rumah lantaran keluarga tak memiliki biaya.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Tiara bocah malang di Polewali Mandar

Ilustrasi minyak goreng. Ilustrasi minyak goreng.

Irawati, ibunda Tiara, menuturkan, saat itu putrinya mampir ke rumah salah seorang temannya untuk membuat gorengan bakwan.

Teman-temannya sepakat untuk membuat acara pesta kecil-kecilan yakni membuat gorengan bakwan untuk dicicipi bersama.

Namun, tiba-tiba Tiara tertimpa wajan panas berisi minyak goreng mendidih.

“Biasanya kalau sudah mengaji langsung pulang ke rumah, tapi hari itu rupanya mampir di rumah temannya bikin acara gorengan bakwan. Saat menggoreng ia terkena tumpahan minyak panas,” tutur Irawati.

Baca berita selengkapnya: Kisah Tiara, Bocah yang Tersiram Minyak Mendidih, Tak Punya Biaya Berobat karena Ayah Sakit

2. Kasus Penny diduga korupsi dana PKH ratusan juta

Ilustrasi korupsiSHUTTERSTOCK/ATSTOCK PRODUCTIONS Ilustrasi korupsi

Dari keterangan polisi, Penny diduga melakukan tindak pidana korupsi itu dengan menyalahgunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) milik 37 Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

"Dari hasil penyelidikan dan penyidikan diketahui pada Tahun Anggaran 2017 sampai 2020, tersangka diduga kuat telah melakukan penyalahgunaan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) untuk kira-kira total 37 KPM yang nilainya mencapai sekira Rp 450 juta rupiah," kata Kapolres Malang AKBP Bagoes Wibisono.

Baca berita selengkapnya: Penny Terancam Hukuman Seumur Hidup Usai Korupsi Dana Bantuan PKH Rp 450 Juta

3. Komentar Risma soal kasus Penny

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat memantau langsung penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dan bansos beras di Kampung Bugisan, Jalan Rajawali, Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Selasa, (27/7/2021).
Dok. Febri - Renjana Pictures Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat memantau langsung penyaluran bantuan sosial tunai (BST) dan bansos beras di Kampung Bugisan, Jalan Rajawali, Panjang Wetan, Pekalongan Utara, Selasa, (27/7/2021).

Kasus Penny juga mendapat sorotan Menteri Sosial Tri Rismaharini. Risma menyambut baik penetapan tersangka terhadap Penny Tri Herdiani.

"Saya mengapresiasi langkah Polres Malang yang telah mengungkap kasus ini. Kemensos akan terus bekerja sama dengan penegak hukum untuk menindak pelanggaran dan penyalahgunaan dana bantuan seperti ini," kata Risma melalui keterangan tertulis, Minggu (8/8/2021).

Baca berita selengkapnya: Pendamping PKH Jadi Tersangka Korupsi, Risma: Sudah Dapat Honor, Tak Ada Alasan Memotong Bantuan

4. Cerita Eru raup untung di bisnis cetak kartu vaksin

Warga menunjukkan sertifikat vaksin yang sudah dicetak jadi kartu di Lebak, Banten, Rabu (4/8/2021).KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN Warga menunjukkan sertifikat vaksin yang sudah dicetak jadi kartu di Lebak, Banten, Rabu (4/8/2021).

Eru Rahman (25), warga asal Kabupaten Lebak, Banten, membuka bisnis percetakan kartu vaksin seukuran KTP dengan omzet jutaan rupiah per hari.

Eru mengakui, permintaan mencetak sertifikat vaksin ramai sejak dua pekan belakangan ini.

Dalam satu hari, ada ratusan sertifikat vaksin yang dicetak, baik sertifikat dosis pertama maupun kedua.

Satu kartu dipatok dengan biaya Rp 25.000 dengan lama proses satu hingga dua hari karena permintaan yang tinggi sehingga ada antrian cetak.

Baca berita selengkapnya: Kisah Eru, Meraup Omzet Rp 2 Juta Per Hari dari Bisnis Cetak Sertifikat Vaksin Seukuran KTP

5. Penculikan pedagang asal Jakarta dan tebusan Rp 5 M

BARANG BUKTI—Inilah mobil yang digunakan untuk menyekap dan menyandera HH, seorang pedagang asal Jakarta diamankan di Mapolres Madiun.KOMPAS.COM/MUHLIS AL ALAWI BARANG BUKTI—Inilah mobil yang digunakan untuk menyekap dan menyandera HH, seorang pedagang asal Jakarta diamankan di Mapolres Madiun.

Kasat Reskrim Polres Madiun, AKP Ryan Wira Raja Pratama menuturkan, korban berinisial HH diculik dan disekap kawanan perampok saat akan bertransaksi jual beli mobilnya dengan sistem COD di wilayah Cibubur, Jakarta, Minggu (1/8/2021).

Saat itu, empat pelaku langsung menculik dan menyekap korban di dalam mobil Fortuner berpelat nomor B 1540 BJR yang akan dijual korban.

“Korban sudah disekap para pelaku selama tiga hari di mobil. Korban dibawa dibawa keliling hingga dibawa lari ke Kabupaten Madiun,” kata Raja, kepada Kompas.com, Sabtu (7/8/2021).

Baca berita selengkapnya: Terungkap, Penculikan Pedagang asal Jakarta Bermula Saat Hendak Jual Fortuner, Pelaku Minta Tebusan Rp 5 Miliar

(Penulis: Kontributor Malang, Andi Hartik, Kontributor Solo, Muhlis Al Alawi | Editor: Robertus Belarminus, David Oliver Purba, Dheri Agriesta, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com