Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek Penjual Ubi Tertunduk Lesu Setelah Dapat Uang Rp 100.000 Palsu

Kompas.com - 07/08/2021, 14:01 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com- Sumarmi hanyalah seorang pedagang kecil di Pasar Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Kesehariannya itu dengan menjajakan umbi-umbian untuk menyambung hidupnya.

Pada Jumat (6/8/2021) menjelang siang, seketika Sumarmi terduduk lesu. Kaki-kakinya mendadak tidak kuat lagi menyangga tubuhnya yang renta.

Baca juga: Usai Dipecat dari Kepolisian, JWA Cetak Uang Palsu Rp 12 Juta, Dipakai untuk Tebus Motor

Nenek usia sekitar 55 tahun tersebut terdiam sunyi sekian waktu, menyisakan mata yang berkaca-kaca.

Ekspresi sedih itu tak terbendung saat mengetahui uang Rp 100.000 yang baru saja diterimanya dari seorang pembeli, rupanya palsu.

Apalagi pembeli tersebut hanya membeli 2 kilogram ubi senilai Rp 10.000, yang dibayarnya dengan uang palsu nominal Rp 100.000.

Kejadian itu membuat Sumarmi harus menanggung kerugian dobel. Dia harus kehilangan ubi 2 kilogram dan uang kembalian sebesar Rp 90.000.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Ditangkap karena Cetak dan Edarkan Uang Palsu, Ternyata Seorang Residivis

Kontan saja rasa bahagia atas lakunya barang dagangannya di masa yang sedang sulit ini, mendadak sirna berganti nestapa.

Sumarmi mengetahui uang yang didapatnya itu palsu setelah mendatangi beberapa rekan sesama pedagang untuk mengeceknya.

Salah satunya adalah kepada Enik Endiati (47), tetangga belakang lapaknya.

"Setelah kami lihat, uang itu benar-benar palsu. Mak e (Sumarmi) langsung lemes," ujar Enik Endiati, saat dihubungi Jumat(6/8/2021) malam.

Enik menuturkan, secara fisik uang tersebut memang sudah cukup berbeda dengan uang asli.

Bahannya berupa dua lembaran kertas yang dicetak lalu digabungkan menjadi satu.

"Pas dibelah, di dalamnya ada potongan gambar pahlawan," lanjutnya.

Enik menambahkan, saat itu Sumarmi sempat berlari ke luar lapak untuk mencari pembeli yang telah menipunya.

Baca juga: Jual 8 Itik Miliknya, Mbah Mardi Dibayar Uang Palsu Rp 400.000, Ini Ceritanya

Namun upayanya itu tanpa hasil karena sosok pelakunya yakni seorang ibu paruh baya yang membawa serta anak kecil, sudah menghilang tanpa jejak.

"Pembelinya itu naik motor," lanjut Enik.

Enik sendiri tidak tahu pasti alamat lengkap Sumarmi.

Perempuan yang berdagang baju ini hanya tahu Sumarmi berasal dari Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.

"Bahkan nama aslinya juga baru tahu kemarin. Biasanya saya hanya memanggilnya mak e saja," ujarnya.

Menurut Enik, apa yang menimpa Sumarmi itu tentu sungguh berat. Sumarmi hanyalah pedagang kecil yang tetap mencoba bertahan di masa sulit ini.

Baca juga: Pengedar Uang Palsu Tipu Lansia Penjual Itik di Pasar Kliwon Kulon Progo

Bahkan di pasar itu Sumarmi tidak punya lapak tetap. Dia hanya memanfaatkan teras toko atau lapak orang lain yang kosong untuk sekadar dipakai menjajakan umbi-umbian dagangannya.

Berangkat dari peristiwa itu, Enik lantas membagikan kisahnya ke sebuah grup Facebook bernama Warga Kecamatan Mojo.

Dengan harapan, semakin banyak masyarakat yang waspada dan tidak terjerumus hal yang sama. Selain itu juga untuk mempersempit para pelaku peredaran uang palsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com