BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Umum Asosiasi Kafe dan Restoran (Akar) Jawa Barat Arif Maulana membantah aksi melukai diri sendiri yang dilakukan rekannya karena depresi atau stres.
Seperti diketahui, pada Rabu (4/8/2018), Ketua Harian Akar Jabar berinisial GB melakukan percobaan bunuh diri dengan melukai diri sendiri di depan Kantor Wali Kota Bandung.
Sebelum aksi dilakukan, GB mengirimkan rekaman suara tentang kekecewaannya terhadap kebijakan perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan ucapan maaf kepada sejumlah pihak.
"Sulit untuk bisa dikatakan (GB) depresi. Upaya mencederai tersebut bukan untuk bunuh diri, tapi sama seperti bendera putih," tutur Arif dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: Kondisi Ketua Akar Jabar yang Mencoba Bunuh Diri di Depan Balai Kota Bandung
Menurut Arif, GB merupakan sosok yang berkomitmen dengan perjuangannya hingga tuntas.
Ketika tujuannya belum tercapai, dia mencari perhatian agar sampai ke pemerintah pusat.
"(Aksi GB) suarakan perjuangan. Walau saya pribadi kurang sepakat dengan caranya. Ia mencoba mengkomunikasikan, inilah rakyat lagi terkapar," tutur Arif.
Secara finansial, GB merupakan pengusaha tempe yang memiliki tujuh cabang di berbagai kota di Indonesia.
Bisnis tersebut tutup selama pandemi Covid-19.
Saat ini ia tengah membuka kedai kopi dan ada pembicaraan bisnis terkait waralaba apotek.
Melihat hal itu, menurut Arif, sulit untuk menyebutkan GB depresi.
"Kondisinya saat ini baik, sudah stabil. Lukanya sendiri cukup serius. Ada 3 luka di leher dan perut. Lukanya jahit luar," kata Arif.
Arif tidak mengetahui tindakan yang dilakukan GB.
Ia hanya mengetahui setelah GB sudah terluka.