SURABAYA, KOMPAS.com - Waktu tunggu bongkar muat peti kemas di Terminal Teluk Lamong disebut masih relatif lama, yakni 20 jam.
Waktu tunggu yang lama tersebut dianggap kurang efektif dan efisien untuk distribusi logistik kapal laut.
"Waktu tunggu 20 jam ini sangat lama dan tidak efisien. Biayanya juga lumayan tinggi," kata Direktur Utama Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat saat topping off Perpanjangan Dermaga Peti Kemas Terminal Teluk Lamong, Kamis (5/8/2021).
Baca juga: 2 Kali Tes PCR, Pasien yang Meninggal Itu Positif Covid-19, tapi Mereka Tidak Percaya
Dermaga akan diperpanjang
Namun dalam waktu dekat, waktu tunggu tersebut akan menjadi lebih singkat karena dermaga untuk kapal domestik maupun internasional diperpanjang total 150 meter dengan lebar 80 meter.
"Sekarang total panjang dermaga ditambah menjadi 650 meter untuk dermaga kapal internasional dan 600 meter untuk dermaga kapal domestik. Insya Allah akan memangkas waktu tunggu," ujarnya.
Penambahan fasilitas bongkar muat peti kemas, kata dia, memang sangat dibutuhkan karena akan menunjang kegiatan perputaran kontainer di Terminal Teluk Lamong.
"Perpanjangan dermaga ini menunjang kegiatan perputaran kontainer domestik yang 70 persennya berada di wilayah Jatim," ujarnya.
Baca juga: Pendiri Sekolah SPI di Batu Jadi Tersangka Kasus Kekerasan Seksual, Terancam 15 Tahun Penjara
Direktur Utama Pelindo III (Persero) Boy Robiyanto menyebutkan, pelabuhan yang dikelola Pelindo III mayoritas melayani kapal domestik.
Di Jatim, sekitar 75 persen masih melayani bongkar muat kapal domestik dan hanya 25 persen untuk internasional.
"Kami siap kembangkan layanan untuk meningkatkan kapasitas agar bisa menerima kapal-kapal internasional yang ukurannya besar," jelasnya.
Proyek perpanjangan dermaga Terminal Teluk Lamong dimulai sejak Februari 2020, dan dikerjakan PT. Krakatau Engineering – PT. Amarta Karya (Persero), KSO sebagai Pelaksana Pekerjaan dan PT. Atrya Swascipta Rekayasa sebagai Pengawas Pekerjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.